Asuransi Mobil Otomate

Paket asuransi Mobil terlengkap dari ACA asuransi yang menyediakan mobil pengganti.

Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo)

Asuransi pengangkutan ACA menawarkan proteksi lengkap terhadap risiko-risiko yang mengancam barang Anda yang diangkut baik melalui darat, laut, maupun udara..

Rabu, 26 Desember 2018

Asuransi Mobil, Hal Apa yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mencoba Mengajukannya


Di tengah banyaknya risiko yang dimana-mana mengintai mobil kesayangan Anda, tentu kita ingin menjaga dan merawat kendaraan andalan dengan sebaik mungkin agar umurnya pun awet. Selain perawatan seperti service rutin bulanan, salah satu langkah yang paling tepat adalah jaminan perlindungan terbaik melalui asuransi. Tak hanya demi melindungi mobil kesayangan saja, dengan asuransi, kesehatan finansial kita pun bisa tetap terjaga.

Bagaimana cara menentukan asuransi mobil yang tepat untuk mobil kesayangan Anda? Sebelum mengajukannya, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu. Asuransi mobil sebagai sebuah perlindungan khusus akan menjamin semua risiko kecelakaan dan kerusakan pada mobil Anda yang diselenggarakan oleh perusahaan asuransi. Jadi saat Anda memiliki asuransi mobil, otomatis Anda memindahkan risiko kepada pihak perusahaan asuransi.

Yang perlu diperhatikan dalam memilih asuransi mobil yakni kekuatan keuangan (security), dan jasa (service) biaya atau beban. Kedua faktor ini menjadi sangat penting bagi Anda yang tinggal di kota yang padat penduduk. Tak ada satu pun dari kita yang mengharapkan terlibat dalam situasi kecelakaan, kehilangan atau kerusakan mobil. Namun sayangnya, risiko itu selalu ada. Sehingga di sinilah kita memerlukan asuransi mobil. Berikut adalah 5 hal yang perlu kita ketahui sebelum mengajukan asuransi.

1. Tanggungan Kecelakaan (Collision Coverage)

Jenis asuransi Tanggungan Kecelakaan (Collision Coverage)dikhususkan untuk menangani contoh kasus sebagai berikut. Misalkan, Pak Jery berada di dalam mobil yang sedang dikendarainya, kemudian terjadi kecelakaan yang dikarenakan oleh dirinya sendiri. Kecelakaan tersebut mengakibatkan mobil mengalami kerusakan yang teramat parah dan nilai perbaikan mobil melebih dari harga mobil sendiri.

2. Tanggungan Komprehensif (Comprehensive Coverage)

Asuransi Tanggungan Komprehensif disebut-sebut memberikan manfaat yang sangat menguntungkan. Ambil contoh, Pak Jery sedang bepergian ke luar kota dengan mobil dan tanpa disengaja dalam perjalanan ia menabrak seekor kijang dan mobilnya tertimpa pohon. Asuransi Tanggungan Komprehensif ini akan memberi jaminan dari semua situasi tersebut.

3. Liability Insurance

Memiliki kemiripan dengan asuransi Collision Coverage, Liability Insurance memberi jaminan saat terjadi kecelakaan mobil yang dikemudikan oleh Anda. Asuransi liability ini akan menanggung kerusakan properti dan perbaikan mobil yang disebabkan oleh kecelakaan. Tak hanya itu saja, tagihan medis atas cedera dari kecelakaan yang terjadi pun akan ditanggung oleh asuransi jenis ini.

4. Motorist Protection

Asuransi Motorist Protection akan membantu pengemudi yang mengalami kecelakaan dengan menjamin biaya dari kerusakan yang terjadi. Asuransi jenis ini sudah diterapkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Eropa.

5. Personal Injury Protection

Asuransi Personal Injury Protection (PIP) merupakan perlindungan kecelakaan terhadap diri sendiri. Ada pun biaya tambahannya akan diberikan oleh perusahaan asuransi kepada pengemudi dan juga penumpangnya.

Setelah mengetahui jenis asuransi mobil, mari kita beralih ke langkah selanjutnya. Cara-cara yang lebih spesifik berikut dapat membantu Anda menentukan dan memutuskan asuransi mobil mana yang tepat untuk si mobil kesayangan. Apa saja?

1. Amati Rekam Jejak Perusahaan

Sebagai konsumen yang cerdas, Anda akan ingin memastikan perusahaan asuransi yang Anda bidik memiliki rekam jejak yang baik. Temukan review dari para nasabah yang sudah lebih dulu menggunakan produk mereka sebagai referensi pertimbangan Anda. Perhatikan apakah perusahaan itu memang sudah diakui atau dimonitori oleh lembaga tertentu. Lembaga yang mengontrol dan mengawasi industri jasa keuangan di Indonesia adalah OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Faktanya, saat ini belum banyak juga perusahaan asuransi dan broker yang mendaftarkan diri ke OJK. Sehingga Anda akan ingin mengecek ke laman situs www.ojk.go.id atau menanyakan langsung ke layanan konsumen OJK di telepon (021) 500655 guna mengetahui perusahaan asuransi mana saja yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Anda bisa memilih asuransi mobil Simasnet atau Jasindo karena sudah terbukti oleh masyarakat dan terdaftar di OJK sebagai alternatif pilihan Anda.

2. Tidak Tergiur Harga Premi Rendah

Berhati-hatilah terhadap asuransi yang menawarkan harga premi rendah. Alih-alih termakan oleh iming-iming yang sekilas tampak menggiurkan, teliti dulu apakah ada udang di balik batu? Apakah cukup aman? Sebagai pengatur keuangan yang cerdas, kita tentu ingin lebih berhati-hati lagi dalam menafsirkan harga premi yang murah. Anda tidak akan mengambil sesuatu yang nantinya malah merugikan kocek Anda.

3. Memiliki Rekanan Bengkel Luas

Layaknya asuransi kesehatan, asuransi mobil yang kredibel pun idealnya memiliki rekanan bengkel yang tak hanya banyak tapi juga luas. Pastikan perusahaan asuransi yang ingin Anda pilih memiliki jaringan bengkel luas serta berkualitas. Jaringan bengkel rekanan yang luas akan memberi Anda keleluasaan serta kesempatan dalam menentukan bengkel mobil yang terbaik untuk memperbaiki mobil Anda kelak.

Mengingat keselamatan berkendara merupakan hal yang krusial, adalah penting untuk melindungi diri, mobil dan finansial kita dengan asuransi mobil. Faktanya, hanya asuransilah satu-satunya jaminan riil yang bisa melindungi mobil dan juga diri kita dari berbagai risiko yang mengintai di luar sana. 

sumber:  bisnis 

Jumat, 21 Desember 2018

3 Kerugian Memilih Asuransi Kendaraan TLO Buat Mobil Baru


Secara garis besar, asuransi kendaraan khususnya mobil memang dibedakan menjadi dua jenis yaitu all risk, dan total lost only atau TLO. Biaya premi untuk asuransi TLO memang jauh lebih murah ketimbang all risk, namun apakah asuransi ini yang sesuai buat kamu?

Meski kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia, TLO hanya menanggung kerugian karena kendaraan yang hilang, pada kenyataannya asuransi ini juga bisa menanggung kerusakan.

Asalkan kerusakannya melebihi 75 persen lho ya, alias udah gak bisa berfungsi normal lagi kendaraannya.

Kalau dipikir-pikir, TLO malah lebih cocok digunakan oleh motor. Mengapa demikian?

Karena kendaraan yang satu ini rawan dicolong orang lain. Bila ada kerusakan di body, tentu saja kerusakan itu gak bakal semahal kerusakan mobil. Apalagi kalau motornya adalah motor bebek seharga Rp 15 jutaan.

Buat kamu yang tetap berniat menggunakan asuransi kendaraan TLO untuk mobil baru, maka coba cermati dulu yuk kerugian finansial yang berpotensi kamu alami.

1. Ujung-ujungnya boros pengeluaran
Kalau memang hanya bisa menggantikan kerugian jika mobil hilang atau rusak total, maka pengeluaran bulananmu untuk bayar premi asuransi kendaraan ini jadi sia-sia.

Bayangkan kalau cuma pakai TLO, bayar premi per bulan mungkin hanya Rp 700 ribuan. Tapi ketika ada kerusakan sedikit saja, kamu gak bisa diklaim.

Uang yang kamu jaminkan ke asuransi itu juga gak bakal bisa dicairkan lho. Kecuali kamu ingin menjual mobilmu dan asuransi yang kamu pakai punya fitur pengembalian uang premi jika gak ada klaim.

Itupun gak bisa balik 100 persen, pasti ada potongan yang diberlakukan untuk biaya lain-lain. Palingan cuma dapat 70 persen.

Otomatis beban pengeluaranmu per bulan jadi bertambah bukan? Untuk jelasnya, lihat poin kedua di bawah.

2. Bakal sering keluar duit untuk moles mobil
Ketika kamu menggunakan asuransi TLO, maka kurang bijak sepertinya jika mobilmu digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Semua sudah tahu, bila kamu menggunakannya untuk harian, maka mobil tersebut harus berjibaku dengan keganasan jalan raya.

Otomatis, baret atau penyok bakal jadi risiko yang berpotensi menimpamu di saat yang tak terduga. Jika asurasimu gak bisa menanggung kerusakan minor tersebut, maka hitung saja kerugian yang bakal kamu tanggung.

Bumper penyok biasanya dipatok diharga Rp 500 ribu. Biaya reparasi untuk menghilangkan baret-baret mulai dari Rp 200 ribuan per panel. Ketika ada dua panel ya otomatis beda lagi.

Coba kalau kamu pakai all risk, jika ada baret atau penyok kamu tinggal bayar Rp 300 ribuan per klaim dan semuanya beres. Biaya bengkel lainnya bakal ditanggung oleh asuransi.

3. Kehilangan mobil ngga diganti 100 % oleh asuransi kendaraan
Lho bukannya asuransi TLO ini bakal menggantikan uang kita jika mobil hilang? Betul memang seperti itu, namun gak mungkin 100 persen diganti juga.

Misal harga mobilmu saat kamu beli tahun 2016 adalah Rp 200 juta. Ketika mobilmu hilang tahun 2018, maka pihak asuransi gak mungkin menggantinya dengan uang sebesar Rp 200 juta. Palingan cuma diganti Rp 160 juta doang.

Kok gitu? Karena dalam setiap tahun harga mobil bakal mengalami penyusutan. Wajar saja, mobil kan bukan rumah yang harganya bakal naik terus seiring dengan berjalannya waktu.

Setelah melihat tiga kerugian yang bakal kamu alami ketika kamu memilih asuransi kendaraan TLO, apa kamu lantas berkesimpulan bahwa asuransi itu benar-benar gak nguntungin?

Salah besar kalau kamu berpikiran seperti itu.

Asuransi TLO tentu berguna buat mereka yang tinggal di wilayah rawan kejahatan atau rawan bencana alam, sebut saja seperti gempa atau tanah longsor. Atau mungkin apabila mobilmu adalah mobil yang sudah berumur, ya gak apa-apa deh pakai asuransi yang satu ini.

Sudah tahu kan sama kerugiannya. Selamat menentukan asuransi yang pas buat mobil kesayanganmu ya.

sumber:  moneysmart

Selasa, 18 Desember 2018

Inilah Fakta Asuransi Mobil yang Wajib Diketahui


Semakin tingginya tingkat taraf hidup masyarakat Indonesia, khususnya di kawasan perkotaan, membuat permintaan terhadap pembelian dan asuransi mobil juga semakin meningkat.

Tidak salah mengartikan bahwa mobil merupakan salah satu kendaraan impian banyak orang. Hal ini membuat mobil menjadi kendaraan yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik. Harganya yang lumayan mahal, pastinya membuat semua orang tidak menginginkan hal-hal buruk terjadi pada mobil yang dimiliki.

Maka dari itu, sangat penting untuk memiliki asuransi kendaraan pada mobil baru. Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahui manfaat asuransi mobil baru. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang manfaat asuransi pada mobil baru yang Anda miliki.

Inilah Fakta Asuransi Mobil yang Wajib Diketahui

Terkadang asuransi yang didapatkan saat memiliki mobil baru, adalah asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi yang sudah bekerja sama dengan perusahaan mobil tersebut. Sehingga pemilik mobil belum mengerti betul keunggulan dan manfaat dari asuransi yang mereka miliki.

Tidak sedikit yang membiarkan perusahaan mobil atau leasing mobil untuk memilihkan perusahaan asuransi mana yang akan dijadikan penanggung jawab mobil mereka. Padahal, sangatlah penting untuk memahami secara cermat asuransi untuk mobil baru yang akan digunakan.

Menurut Kennadi selaku Business Manager Cermati.com, jika seseorang memiliki asuransi mobil, maka ia akan mendapatkan beberapa manfaat. Pengajuan asuransi pun kini lebih mudah karena bisa dilakukan secara online.

Manfaat pertama dari asuransi mobil tentu saja meminimalisir kerugian pemilik mobil. Misalnya, jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan kerusakan ringan atau berat, mobil hilang akibat dicuri, bencana alam, dan masih banyak lagi. Bila menggunakan jenis asuransi all risk, maka akan memberikan perlindungan secara menyeluruh pada mobil tersebut.

Beberapa penyedia asuransi all risk, seperti asuransi mobil ACA, Garda Oto, maupun Simasnet. “Yang menjadi salah satu manfaat terbesar pemilik asuransi yakni statusnya sebagai tertanggung. Dengan status ini, posisi keuangan pemilik asuransi bisa kembali saat terjadi kerugian,” ujarnya.

Manfaat berikutnya yakni pemilik asuransi bisa lebih tenang karena memiliki jaminan jika terjadi kecelakaan atau bencana lainnya pada mobil. Memiliki asuransi sama dengan mengalihkan risiko pemilik mobil pada perusahaan asuransi yang telah dipilih.

“Dengan membayar premi kepada perusahaan asuransi, pemilik mobil bisa mentransferkan risiko masalah jaminan proteksi mobil kepada perusahaan asuransi pilihannya,” paparnya.

All risk dan TLO
Ada dua jenis asuransi yang bisa dipilih oleh pemilik mobil baru; Asuransi all risk atau comprehensive dan TLO. Untuk asuransi all risk atau comprehensive ini, pihak perusahaan akan membayar klaim untuk segala jenis kerusakan, mulai dari kerusakan ringan, rusak berat, hingga kehilangan.

Contoh kasus, mobil terserempet oleh angkutan umum, kerusakannya minor yang membuat mobil kurang nyaman untuk dipandang. Dalam kasus ini, klaim bisa dilakukan apabila asuransi yang dimiliki ialah asuransi comprehensive.

Sedangkan untuk asuransi Total Lost Only (TLO), hanya menjamin risiko akibat pencurian dan kerusakan jika biaya perbaikan diperkirakan sama dengan atau melebihi 75 persen dari harga kendaraan sesaat sebelum kerugian. Asuransi Total Lost Only (TLO) dipilih karena harga premi yang relatif lebih murah daripada asuransi all risk. Dengan biaya premi yang rendah, Anda bisa mengalihkan dana tersedia untuk kebutuhan lain seperti biaya perawatan kendaraan.

Pada dasarnya, asuransi membebaskan Anda dari biaya ekstra yang harus dikeluarkan ketika terjadi kerusakan pada mobil. Bayangkan jika tidak memiliki asuransi, ketika mobil mengalami kerusakan, Anda harus mengeluarkan dana pribadi untuk mengganti suku cadangnya.

Asuransi mobil tidak hanya berguna untuk pemilik asuransi dan pengemudi mobil saja. Ada juga pilihan pertanggungan yang dapat meng-cover kerusakan mobil pengendara lain akibat kelalaian Anda, sehinga Anda tidak perlu panik dan pusing karena kerusakannya akan diganti rugi oleh pihak asuransi.

Asuransi Kendaraan Meningkat
Awal tahun 2018 menjadi periode yang cukup manis bagi bisnis asuransi kendaraan. Bagaimana tidak, premi yang diraup perusahaan asuransi dari lini bisnis ini meningkat cukup signifikan.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, selama kuartal pertama tahun ini premi dari lini usaha asuransi kendaraan mencapai Rp 4,79 triliun. Jumlah ini meningkat 16,9 persen dari periode sama di tahun lalu yang mencapai Rp 4,1 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe meyakini, di kuartal II tahun ini kinerja asuransi umum akan meningkat karena efek Ramadan dan Lebaran. Di awal tahun ini, lini bisnis asuransi kendaraan dan properti menjadi kontributor utama asuransi umum.

Kenaikan premi yang diperoleh dari lini asuransi kendaraan ini tak lepas dari membaiknya pasar otomotif di awal 2018. Berbeda dengan kondisi di awal tahun lalu dimana penjualan kendaraan tak terlalu bergairah. “Sehingga praktis perolehan premi dari asuransi kendaraan pun meningkat cukup besar,” jelasnya.

Penjualan mobil di kuartal pertama tahun ini tercatat mencapai 291.912 unit. Jumlah ini meningkat 2,85 persen dari periode sama di tahun 2017 lalu yang sebanyak 283.819 unit saja.

Faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah makin banyak pemain asuransi kendaraan yang aktif mencari pasar yang lebih luas. Tak hanya memanfaatkan kerja sama dengan leasing dalam memasarkan asuransi kendaraan kepada debitur. Saluran distribusi ini memang selama ini jadi salah satu andalan asuransi umum dalam menjual produk tersebut.

Sekarang, Anda tidak harus berpikir lama-lama lagi untuk memiliki asuransi pada mobil baru. Selain untuk menjaga asset Anda tetap memiliki nilai yang tinggi, Anda juga tidak terlalu memikirkan biaya-biaya tambahan saat mobil Anda mengalami kerusakan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi tunggu apa lagi? miliki asuransi pada mobil baru Anda.

sumber:  liputan6

Jumat, 14 Desember 2018

Jurus Perusahaan Tingkatkan Minat Masyarakat pada Asuransi


Minat masyarakat terhadap asuransi masih kecil. Perusahaann asuransi harus memutar otak dan merumuskan berbagai strategi untuk meningkatkan hal tersebut. 

Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Edie Rizliyanto mengatakan, literasi masyarakat terhadap asuransi saat ini masih kecil, yaitu sekitar 12%. Masih kalah dibanding perbankan di persentase 28%.

"Literasi ini memang masih kecil, di perbankan 28%, di asuransi 12%," tutur Edie, di Jakarta, Rabu (21/11/2018). 

Dia mengatakan, pihaknya terus menggenjot kampanye dan literasi terutama untuk generasi-generasi milenial. Jasindo, katanya akan mengkampanyekan pentingnya asuransi mulai dari tingkat sekolah.

"Ini sesuai perintah OJK, kita akan upayakan literasi lebih jauh lagi. Masuk ke sekolah-sekolah, kampus untuk meningkatkan literasi. Kita akan siapkan anggaran untuk itu. INi kita akan lakukan ke daerah-daerah, bukan hanya pusat," tambahnya.

Dia juga mengatakan, perseroan juga menyiapkan strategi khusus untuk menyambut tantangan pada 2019. Strategi ini berhubungan dengan transformasi industri 4.0 yang kini tengah dicanangkan. 

Edie mengatakan, perseroan sudah menyiapkan sekitar lima poin strategi antara lain: Peningkatan Kompetensi SDM dan Budaya Teknologi, Perluasan Market Share Berkolaborasi dengan Fintech, Peningkatan Brand Image dengan Digital Marketing, Penambahan Produk Korporasi dan Retail, serta Mempermudah Proses Klaim Asuransi.

Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan performa Asuransi Jasindo di tahun depan. Perusahaan juga telah menargetkan Premi Bruto pada 2019 sekitar Rp 6,2 triliun.

sumber:  detik

Kamis, 13 Desember 2018

Meski Belum Ada Aturan Jelas, Potensi Penjualan Asuransi Digital Cukup Besar


Belum adanya regulasi yang mengatur pemasaran asuransi lewat kanal digital belum menjadi masalah bagi pelaku usaha asuransi. Pemasaran lewat kanal ini bahkan diklaim tumbuh subur.

Direktur Utama PT Asuransi Simas Net Teguh Aria Djana menilai memang diperlukan penyesuaian sejumlah poin terkait pemasaran asuransi lewat kanal digital, termasuk lewat pihak ketiga semisal insurtech. "Namun dari sisi asuransi sih tidak ada masalah," ujarnya, Kamis (13/12).

Apalagi Simas Net sedari awal berdiri sudah mengandalkan kanal digital untuk menjual produknya. Hingga saat ini, lebih dari 90% premi yang didapat Simas Net berasal dari kanal digital.

Karena aspek kecepatan dan kemudahan yang bisa didapat nasabah, Teguh menyebut tren pertumbuhan premi dari kanal ini terbilang menggiurkan. Pasalnya premi yang masuk kantong Simas Net rata-rata tumbuh dua digit saban tahun.

Hingga November 2018, ia menyebut Simas Net mengumpulkan premi sekitar Rp 60 miliar. Hingga akhir tahun, ia memperkirakan perolehan premi Simas Net bisa menembus Rp 65 miliar.

Untuk saat ini, pemasaran secara digital kata Teguh lebih banyak berupa produk sederhana dengan premi terbilang murah dan menyesuaikan tren yang ada di masyarakat. Tak heran, lini asuransi perjalanan menjadi penyumbang terbesar bagi premi Simas Net.

Namun karena preminya kecil-kecil, Simas Net harus bisa berjualan dalam jumlah besar. "Harus mengandalkan volume base, sehingga kami banyak melakukan kerjasama dengan sejumlah mitra agar lebih efisien," ungkap dia.

Sementara Head of Travel Insurance PT Asuransi Central Asia (ACA) Sugiarto Grahihan menambahkan meski belum ada aturan terkait pemasaran digital, namun hal tersebut tak menjadi isu selama dilakukan assesment yang baik mulai dari produk hingga risiko. "Pemasaran digital kan hanya sebagai sarana distribusi yang tidak mewakili perusahaan asuransi," ungkapnya.

Ia melanjutkan, ekosistem yang terbentuk dari saluran digital pun bisa membantu perusahaan mengeksplorasi pasar yang lebih luas. Seperti potensi untuk melakukan cross selling kepada produk lain.

sumber:  kontan 

Senin, 10 Desember 2018

Kemenkeu Dorong Konsorsium Fasilitasi Asuransi Barang Milik Negara


Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah membuka pembicaraan dengan industri asuransi dan mendorong untuk membangun konsorsium guna memfasilitasi asuransi barang milik negara (BMN).

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Isa Rachmatarwata menuturkan saat ini persiapan asuransi BMN pada 2019 sudah mulai dikerjakan. Pemerintah katanya, sudah membangun komunikasi dengan industri asuransi dan mendorong pembangunan konsorsium.

"Sudah komunikasi dengan industri membangun mereka dorong konsorsium, kriterianya yang tidak sehat tidak boleh ikut, mekanisme-mekanisme misalnya pengadaan kompetitif kayak tender dan lainnya. Kita tidak ada bidding proses, kita minta industri kompak," ujarnya seusai menjadi juri dalam The Asset Manager, Jumat (7/12/2018).

Di sisi lain, Isa menjelaskan saat ini revaluasi BMN masih dalam tahapan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Harapannya, awal tahun depan sudah ada hasilnya dan targetnya diterima BPK 100%.

Penilaian kembali BMN pada 2017-2018 berdampak cukup signifikan terhadap nilai aset pemerintah pada LKPP dan 82 LKKL pada 2018. Penilaian kembali ini dilakukan atas 945.460 aset dengan nilai wajar sebesar 5.728,49 triliun. Hasil tersebut meningkat sebesar 273% dari Rp1.509,19 triliun.

Direktur Barang Milik Negara, DJKN Kemenkeu Encep Sudarwan mengatakan total BMN yang akan diasuransikan pada tahap pertama sebesar Rp11,5 triliun. BMN yang diasuransikan tersebut masih berupa pilot project dan BMN milik Kementerian Keuangan.

"Semua jadi begini kita teliti yang bisa diasuransikan. Teliti dulu, tahun depan pilot project asuransi BMN milik Kemenkeu. Karena belum pernah melakukan, coba dulu, yang di Kemenkeu gedung kantor, sekolah, bangunan-bangunan Kemenkeu, total Rp11,5 triliun," katanya.

Encep menargetkan pengelolaan aset negara dapat mulai beralih menjadi aset manajer, dan revaluasi aset menjadi langkah awal dengan menyelesaikan administrasi.

sumber: bisnis 

Jumat, 07 Desember 2018

Tidak Perlu Takut Banjir, Ternyata Bisa Diasuransikan


Asuransi perluasan banjir termasuk dalam pertanggungan dari asuransi properti. Akan tetapi semakin meningkatnya frekuensi banjir di kota-kota besar, maka pihak penyedia jasa asuransi mengeluarkannya dari polis asuransi properti lalu menjualnya secara terpisah.

Dari situlah kemudian asuransi banjir masuk ke dalam kategori asuransi kerugian. Setiap perusahaan asuransi, biasanya mereka menawarkan asurasi kerugian yang salah satunya diakibatkan oleh banjir.

Cakupannya tidak hanya melindungi properti dan kendaraan bermotor pelanggan saja, namun juga menanggung kerusakan pada isi properti nasabah seperti perabotan dan surat-surat berharga. Namun pastikan lagi, perluasan jaminan tersebut memang sudah tertera dalam polis saat asuransi didaftarkan.

Seperti yang dilansir dari cekaja.com, Jakarta, Jumat(30/11/2018) Terkait kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, keberadaan asuransi banjir ini diatur jelas dalam: Surat Edaran No. SE06/D.05/2013 Tanggal 31 Desember 2013. Surat edaran tersebut berbunyi tentang tarif premi serta biaya akuisisi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan harta benda, disertai jenis risiko khusus meliputi banjir, gempa, letusan gunung berapi dan tsunami.

Bagaimana Tata Cara Klaimnya?

Untuk mengajukan klaim, ada beberapa tata cara yang perlu Anda penuhi. Pertama, usahakan untuk melapor dalam kurung waktu kurang dari 72 jam setelah kejadian.

Jika lebih dari itu, umumnya klaim dianggap hangus oleh pihak penyedia asuransi. Lalu informasikan dengan jelas mengenai posisi kendaraan/rumah dan kondisi banjir yang terjadi.

Sementara dalam melengkapi laporan pengajuan klaim tesebut, pastikan Anda melampirkan beberapa hal di bawah ini.

Jika risiko terjadi pada bangunan;

• Gambar skema bangunan atau blue print.

• Estimasi biaya dari pihak kontraktor untuk memperbaiki, membangun kembali bangunan yang rusak seperti keadaan semula.

• Bagi nasabah yang menggunakan bahan material dan tenaga kerja sendiri, wajib menyertakan kuitansi pembelian dan perhitungan biaya upah ke pihak penyedia asuransi.

sumber:  okezone

Kamis, 06 Desember 2018

Semarak Pagelaran Insurance Day 2018


Perayaan Insurance Day 2018 yang rutin diadakan Dewan Asuransi Indonesia telah selesai dilaksanakan. Kegiatan suistenable ini telah menjadi kalender rutin industri asuransi Indonesia, yang telah memasuki tahun ke 13 pelaksanaannya.

Beragam tema yang diusung setiap pelaksanaan Insurance Day, memiliki inti semangat Industri Asuransi, untuk menjadi bagian bagi masyarakat dalam memberikan andil dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, dalam bentuk proteksi yang diperlukan sewaktu-waktu selain juga merupakan investasi jangka panjang bagi individu yang menjadi nasabah asuransi.

Tujuan acara yang diadakan yakni, menginformasikan kepada publik kekuatan industri asuransi sebagai salah satu bagian pendukung perekonomian bangsa, yang merupakan salah satu Industri Keuangan Non Bank yang terus tumbuh dan terpercaya, dalam memberikan proteksi keuangan jangka panjang bagi masyarakat Indonesia, yang mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi.

Melalui tema “Mari Berasuransi - Cerdas, Sejahtera dan Mandiri" pada perayaan Insurance Day tahun 2018, diharapkan akan menambah pemahaman yang tinggi dari masyarakat umum untuk sadar berasuransi. Karena penetrasi berasuransi perlu dilakukan sustainable mengingat kesadaran rakyat di Indonesia untuk berasuransi masih belum seperti yang diharapkan.

Perayaan Insurance Day 2018 terbilang sukses dari sisi penyelenggaraan, dimana berfokus pada generasi milenial. Kegiatan literasi bersama yang awalnya akan dilaksanakan di 10 kota, ternyata menjadi 18 kota dengan total peserta sebanyak 6.065 orang..

Karena keberhasilan pelaksanaan literasi ini, Museum Rekor Indonesia memberikan rekor MURI sebagai Pelaksana Literasi Asuransi Terbanyak.

Sementara pemilihan kota Bandung sebagai tempat penyelenggaraan puncak acara, sangatlah tepat, karena Bandung memiliki gen milenial yang menjadi semangat representasi gen milenial lainnya di Indonesia.

Melalui strategi Insurance Day 2018 dilakukan melalui enhancing hubungan antara asuransi dan passion milenial, yang dikemas menjadi suatu festival dalam bentuk kegiatan exhibition, CSR dan Fun Walk, gaung komunikasi menjadi lebih mudah terkomunikasikan.

Selain itu publik figure seperti Walikota Bandung Oded M Danial yang melepas kegiatan funwalk dan carnaval Insurance Day di Bandung, juga kehadiran Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Jabar,  Lina Marlina yang juga istri Wakil Gubernur Jawa Barat, menjadi narasumber talkshow mengenai asuransi, diharapkan dapat menjadi stimulan warga Bandung untuk lebih mengerti asuransi.

Kehadiran artis Zaskya Adya Mecca dalam acara Insurance Talk dan Fashion serta penampilan music Kunto Adjie menjadi magnet tersendiri di dalam pelaksanaan Puncak Insurance Day 2018 di Bandung.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai Insurance Day, jangan lupa untuk menonton program talk show Speak After Lunch yang akan ditayangkan tgl 6 Desember 2018 jam 12.30 siang di INEWS TV

sumber:  bisnis 

Senin, 03 Desember 2018

Tahukah Anda, Asuransi Membantu Meminimalkan Resiko ?


Sudah saatnya Anda pertimbangkan kembali mengenai asuransi. Seberapa besar risiko yang Anda miliki dan seberapa banyak Anda sanggup menanggung risiko tersebut sendirian?

Sudah saatnya Anda menanggalkan pikiran umum bahwa asuransi berarti membayar sesuatu yang tidak diperlukan. Salah besar jika Anda berpikir bahwa asuransi hanya menambah pengeluaran Anda. 

Sebab, sekali lagi, kita semua menanggung risiko yang tak bisa kita prediksi kapan datangnya.

Asuransi membantu meminimalkan risiko itu, sehingga masa depan keuangan Anda dan keluarga lebih terjamin.

Yang diperlukan kemudian adalah mengatur pos-pos pengeluaran agar tak jebol. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Daripada terbelit masalah keuangan setelah tertimpa musibah karena tak punya asuransi, lebih baik kita mencegah. Pada hakikatnya, kerugian yang diakibatkan oleh musibah tak perlu kita tanggung sendirian.

Membayar premi asuransi menambah beban keuangan.  Ya, banyak orang berpendapat demikian.

Tapi, pertanyaannya, apa memang benar begitu?
Seandainya kita dianugerahi kemampuan bisa melihat apa yang akan terjadi di kehidupan pada masa depan, pendapat di atas seratus persen benar.

Sebab, kita bisa menghindarkan sesuatu yang buruk yang dapat menimpa. Sayangnya, tak ada seorang pun yang dapat memprediksi musibah. Dan yang lebih mengesalkan, musibah sudah pasti akan mempengaruhi rencana keuangan kita, bahkan bisa memporak-porandakannya!

Berikut ini  alasan kuat bagi kita untuk memiliki asuransi.


Risiko Anda yang Dilindungi Asuransi
Tak dapat dimungkiri, Indonesia masih belum bisa dikatakan terbebas dari ancaman keamanan. Terutama di kota-kota besar, tingkat kriminalitas masih tinggi.

Tapi, sekalipun Indonesia disebut sebagai negara teraman di dunia, musibah tetap bisa datang tanpa kira-kira dan tanpa pandang bulu.  Sejumlah risiko mahal mengancam kita semua seperti bencana alam, kecelakaan di jalan, kehilangan harta (karena pencurian, kebakaran, dan lain-lain), kecelakaan di tempat kerja atau di rumah, menjadi korban penipuan bisnis atau kartu kredit, dsb. 

Tak terbayangkan betapa banyak risiko yang bisa menggoyang kondisi finansial kita. Risiko itu mengancam siapa pun kita, entah pebisnis, buruh, ketua RT, bahkan direktur sekalipun.

Perlindungan terhadap Risiko vs Premi Asuransi
Semakin besar risiko yang dipertanggungkan, semakin besar pula premi asuransi yang harus dibayar.

Maka itu, jangan berpikir bahwa Anda bisa menjadi peserta asuransi mana saja, yang penting preminya termurah.

Jika Anda adalah tulang punggung keluarga, tentunya risiko hidup Anda lebih besar.

Karena itulah kita tak bisa hanya “pokoknya sudah ikut asuransi” dengan membayar premi termurah. Yang lebih penting adalah ketepatan program asuransi itu dengan kebutuhan kita. 

Gara-gara pelit bayar premi, kemudian berujung gagalnya rencana membeli rumah atau kesulitan menyekolahkan anak. 

Risiko kehilangan harta benda juga banyak kasusnya. Saking pelit bayar premi, mobil hilang tidak ada yang ikut mengganti karena tidak ada asuransi.

Alhasil, tekor untuk beli mobil lagi. Ini akan berbeda jika kita sudah mengikuti program asuransi. 

Pelit premi datangnya dari mindset yang merasa asuransi itu hanya sekedar pengeluaran lebih yang dapat ‘dihemat’.


Apakah Asuransimu Sudah Cukup?


Sumber: Sindo.com

ACA Memberikan Edukasi Asuransi Kepada Ibu Rumah Tangga


Artikel ini menarik sekali karena sasaran edukasi ke ibu rumah tangga sangat tepat, karena seorang ibu rumah tangga sebagai tiang penyangga dalam keluarganya bertugas mengelola keuangan dalam keluarganya. 

Tentunya dengan edukasi bagaimana mengelola resiko dengan asuransi ini sangat membantu seorang ibu rumah tangga.  Pemberian edukasi asuransi ini juga sebagai satu pemahaman kepada ibu-ibu rumah tangga akan pengendalian risiko dengan memiliki asuransi sebagai upaya untuk melindungi keluarga dan harta benda yang dimiliki untuk menjamin ketahanan ekonomi keluarga.


ACA bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia, mengadakan acara “Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga dan Pembelajaran ASKA (Asosiasi Simpan Pinjam Untuk Kesejahteraan Anak)”.  Bekerja sama dengan ACA, kelompok ASKA juga ingin memberikan edukasi terkait pengelolaan risiko dan bagaimana mengelola keuangan saat musibah datang, salah satunya dengan mengarahkan anggota untuk memiliki produk-produk Asuransi Mikro. Acara ini sendiri dihadiri kurang lebih 400 ibu-ibu rumah tangga.

Asosiasi Simpan Pinjam Untuk Kesejahteraan Anak (ASKA) merupakan kelompok simpan pinjam yang dibentuk oleh Wahana Visi Indonesia dengan tujuan untuk memobilisasi dan mengelola simpanan dan memberi pinjaman untuk anggotanya serta memberikan layanan asuransi/gotong royong sebagai dana sosial sesama anggota yang mengalami musibah. Kelompok ASKA berjalan dalam waktu satu tahun dengan jumlah anggota antara 10-25 orang dalam satu kelompok dengan intensitas pertemuan sekali dalam seminggu atau sekali dalam dua minggu.

ACA sudah membantu masyarakat dengan cara memberikan edukasi kepada ibu-ibu rumah tangga.

sumber: ACA

Jumat, 30 November 2018

Asuransi Barang Milik Negara Masuk Dalam APBN 2019


Pemerintah telah menyetujui pelaksaan program asuransi barang milik negara (BMN) pada tahun depan. Program ini akan didanai melalui pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

Sayangnya, Direktur Barang Milik Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (BMN) Encep Sudarwan belum mau mengungkapkan berapa anggaran yang disediakan pemerintah untuk mengakomodir asuransi ini.

“Terkait berapa besar anggarannya, kami belum bisa sampaikan. Karena nanti akan menjadi bahan untuk menawar harga yang lebih optimal kepada perusahaan asuransi,” kata Encep kepada Kontan.co.id, Rabu (28/11).

Pada tahap awal, pemerintah akan mengujicobakan asuransi barang milik negara ini di DJKN Kementerian Keuangan pada 2019. Sedangkan tahun berikutnya diterapkan ke kementerian dan lembaga negara lain.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) telah mengusulkan konsorsium sebagai penyelenggara asuransi ini dan tengah melakukan pembicaraan dengan DJKN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai perusahaan mana saja yang dilibatkan, nilai pembayaran polis dan skema bisnisnya.

Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimuthe mengatakan, kehadiran asuransi ini bisa mengerek bisnis asuransi umum di tahun depan, karena termasuk asuransi jenis pertangguhan dalam periode tahunan. Alhasil, potensi bisnisnya sudah dapat terasa di tahun pertama.

sumber:  kontan 

Kamis, 29 November 2018

Kini Saatnya Perusahaan Asuransi Membidik Generasi Milenial


Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna mengatakan, jumlah penduduk Indonesia sampai akhir 2018 mencapai lebih dari 265 juta jiwa. Sementara yang memiliki asuransi baru mencapai 1,7 %. 

"Jumlah penduduk yang sangat besar ini, merupakan opportunity, khususnya bagi industri asuransi di Indonesia untuk dapat mengedukasi dan menjelaskan pentingnya asuransi sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat. Sehingga masyarakat akan sadar pentingnya asuransi untuk memproteksi dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, sakit dan musibah lain yang mungkin datang, baik kepada diri sendiri, keluarga dan harta benda," papar Dadang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan asuransi membidik generasi milenial, dengan membuat layanan asuransi yang sesuai kebutuhannya. 

Langkah itu perlu dilakukan mengingat angka penetrasi asuransi di Indonesia masih 3%. 

Saat kegiatan Insurance Day 2018 di Trans Studio Mal (TSM), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung,  Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi mengatakan, perusahaan asuransi harus memikirkan bagaimana asuransi bisa menggunakan teknologi sehingga akses semakin mudah. 

"Perusahaan asuransi harus melihat, bagaimana minat dan keinginan masyarakat milenial. Bagaimanapun mereka adalah potensi kedepan yang harus diharap," jelas Riswinandi.

Menurut dia, saat ini ada 137 perusahaan asuransi konvensional di Indonesia. Sebanyak 63 asuransi berbasis syariah, 167 pialang asuransi. Walau pun jumlahnya cukup banyak, di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, total aset asuransi tumbuh 7,8% menjadi Rp677,9 triliun.

Selain membidik generasi milenial melalui teknologi, beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah mempermudah aksesibilitas. Karena Indonesia adalah negara kepulauan, perlu dipikirkan bagaimana agar daerah mudah mengakses asuransi. 

Perlu ada upaya agresif, karena angka inklusi asuransi kita yang masih rendah. Selanjutnya bagaimana memberi kepercayaan terkait klaim yang oleh masyarakat masih diragukan. Ini harus diyakinkan kepada masyarakat dan paham betul apa yang dia beli," timpal dia. 

Selama Kegiatan Insurance Day berlangsung, telah dilaksanakan kegiatan literasi asuransi di 18 kota, dan mendapat pangakuan dari Musium Rekor Indonesia (MURI). 

Pengakuan itu sebagai kegiatan "Literasi Asuransi Kepada Mahasiswa di Kota Terbanyak" dengan jumlah peserta literasi tercatat sebanyak 6.065.

Insurance Day 2018 mengusung tema "Mari Berasuransi". 

Tema tersebut membawa pesan untuk bersama-sama mengajak masyarakat Indonesia agar lebih mengenal asuransi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan literasi asuransi yang konsisten dan berkelanjutan.

sumber: sindonews

Rabu, 28 November 2018

Asuransi Sepakat Hentikan Engineering Fee Mulai Tahun Depan


Polemik tambahan komponen biaya akuisisi dalam bentuk engineering fee makin menekan kondisi keuangan industri asuransi umum. Karenanya, pelaku usaha sepakat untuk menghentikan praktek tersebut.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna menyebut para pelaku industri sudah menjalin kesepakatan untuk tak lagi mengeluarkan biaya tambahan yang terus membebani biaya operasional perusahaan. Pasalnya, kondisi ini sudah makin membuat industri jadi tak sehat.

Namun untuk mengentikan praktek tersebut, ia mengakui perusahaan asuransi umum dan reasuransi masih harus melakukan sejumlah penyesuaian. Diantaranya terkait sejumlah kontrak bisnis yang sudah terjalin.

Hal tersebut ditargetkan bisa selesai dalam sisa waktu yang ada di tahun ini. "Sehingga penghentian praktek engineering fee akan mulai dilakukan pada 1 Januari 2019 nanti," kata Dadang belum lama ini.

Asosasi juga disebutnya sedang menyiapkan skema sanksi bila ada anggota yang melanggar kesepakatan tersebut.

Karena praktek engineering fee ini, marjin asuransi umum makin tertekan dalam beberapa tahun ke belakang. Selisih antara dari hasil underwriting berbanding premi bruto dengan beban usaha berbanding premi bruto terus tergerus dari 4,4% di 2014 menjadi 1,5% per akhir 2017.

Bila selisih ini makin menciut bahkan menyentuh level minus, Dadang bilang pelaku industri harus menggunakan sumber dana lain untuk menutup beban operasional. Misalnya dari hasil investasi. Tentunya ini bakal makin membuat industri makin tidak sehat lagi.

Sementara sejumlah perbaikan mulai dilakukan pelaku usaha di tahun ini hingga selisih tersebut bisa melebar ke angka 2,3% di akhir triwulan ketiga 2018. Nah dengan kesepakatan yang dibuat pelaku asuransi umum, diharapkan selisih tersebut akan kembali ke level normal.

"Diharapkan selisihnya kembali ke kisaran 4% di 2019 nanti," ujar dia.

Sebenarnya, istilah engineering fee diakui menyimpang karena selama ini dijadikan sebagai biaya yang ditagihkan ke perusahaan asuransi untuk kegiatan survei dan evaluasi risiko dari calon tertanggung. Biaya tersebut lalu masuk ke pos beban pemasaran dari perusahaan asuransi.

Dadang menyebut, besaran biaya tersebut makin lama makin bergerak liar dan tak terkontrol. Beban pemasaran asuransi umum pun meningkat cukup signifikan.

Pada kuartal III-2016 beban pemasaran asuransi umum tercatat sebesar Rp 1,04 triliun, lalu meningkat 14,35% pada kuartal ketiga 2017. Lalu pada triwulan III 2018, beban ini melompat lebih tinggi yakni 36,39% menjadi Rp 1,6 triliun. Kenaikan beban pemasaran ini membuat beban operasional asuransi umum turut terkerek.

sumber:  kontan

Selasa, 27 November 2018

Asuransi Pangan Diharapkan Genjot Penetrasi Industri


Dalam beberapa waktu ke belakang, pemerintah gencar membangun program asuransi bagi pelaku usaha di sektor industri pangan. Hal ini diharapkan bisa membantu menggenjot angka penetrasi asuransi yang masih rendah, terutama pada kalangan menengah ke bawah.

Sejumlah program asuransi mulai dari tanaman padi, peternakan sapi, hingga budidaya perikanan muncul ke pasaran. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menyebut, peningkatan penetrasi asuransi menjadi poin utama yang bisa dirasakan oleh pelaku usaha asuransi. Pasalnya secara nominal premi, nilainya terbilang kecil.

Saat ini penetrasi asuransi di dalam negeri baru berada di kisaran 6%. "Sehingga dengan lebih banyak masyarakat yang dilibatkan, diharapkan angka membantu meningkatkan angka penetrasi. "Apa lagi program seperti ini menggunakan skema subsidi dari pemerintah sehingga akan meringankan petani dan peternak," kata dia baru-baru ini.

Program asuransi pangan memang banyak menggunakan anggaran APDB untuk memberi subsidi premi pada petani hingga peternak kecil. Bahkan 100% premi dari program asuransi perikanan yang nilainya berkisar Rp 90.000 hingga Rp 225.000 per tahun berasal dari subsidi pemerintah. Nah, subsidi premi dari pemerintah pun diklaimnya masuk dengan lancar kepada pelaku usaha yang ikut serta dalam program ini.

Namun secara bisnis, premi yang bisa didapat dari program seperti ini memang masih terbilang kecil. Sebagai contoh asuransi budidaya udang yang dijalankan mulai akhir tahun lalu, menghasilkan premi sebesar Rp 1,48 miliar hingga bulan Oktober 2018. Namun asal dikelola dengan baik, bisnis seperti ini dinilai bisa memberikan margin keuntungan bagi pelaku usaha.

Selain itu, berdasarkan diskusi dengan pemerintah, Dody menyebut perluasan jumlah tertanggung dari program asuransi pangan besar kemungkinan untuk terus bertamabah. Ini artinya makin besar pula potensi premi yang bisa didapat.

Tak hanya sampai di situ, jenis usaha pangan yang bisa diasuransikan pun rencananya akan terus bertambah. Namun hal ini disebutnya masih bergantung pada keputusan pemerintah.

sumber:  kontan 

Sabtu, 24 November 2018

Keuntungan Asuransi Kendaraan Jaminan TLO atau Komprehensif?


Untuk melindungi dan memberikan rasa aman, wajib bagi pemilik kendaraan untuk mengasuransikan mobil atau motor kesayangannya. Seperti di kota Jakarta menghadapi kondisi banyak jalanan macet, saat hujan mengalami banjir di jalan2 atau di dekat rumah. 

Maka perlu kita memilih asuransi terpercaya, pemilik kendaraan harus mengetahui jenis asuransi yang sering digunakan, a

pabila mengalami masalah, seperti kecelakaan atau kehilangan, si empunya kendaraan bisa mendapatkan penggantian atau perbaikan dengan jaminan yang jelas yaitu TLO atau total lost only atau kehilangan seluruhnya dan all risk atau komprehensif atau secara umum segala risiko.



Lalu, di antara keduanya, mana yang lebih menguntungkan? Pendapat ahli asuransi untuk asuransi jelas lebih baik komprehensif.



"Kalau komprehensif, mobil lecet sedikit saja bisa diganti. Apalagi kondisi di Jakarta, dengan lalu lintas yang padat potensi kesenggol lebih besar, dengan asuransi komprehensif mobil kesenggol diganti atau ada kerusakan mobil lecet sedikit saja bisa diganti.

Namun kalau TLO harus kerusakan 75 persen baru diganti dan dijamin perbaikan kendaraan nya.


Senin, 19 November 2018

Lebih Untung Mana, Perbaikan Mobil Biaya Sendiri atau Tanggungan Asuransi?


Bagi pemilik kendaraan, memutuskan untuk menggunakan asuransi merupakan hal yang perlu banyak pertimbangan. Sejatinya, untuk melindungi dan memberikan rasa aman, mengasuransikan mobil atau motor kesayangan merupakan hal yang wajib dilakukan.

Dengan begitu, saat kendaraan mengalami masalah, seperti terlibat kecelakaan atau kehilangan, si empunya mendapatkan biaya perbaikan atau penggantian dari perusahaan asuransi.

Lalu, saat mobil rusak karena kecelakaan, lebih untung mana memperbaiki kendaraan dengan biaya sendiri atau tanggunan asuransi?

Dijelaskan Gunawan S. Salim, Chief Marketing Officer Retail Business Asuransi Astra (Garda Oto), jika berbicara perbaikan mobil pastinya lebih untung pemilik yang menggunakan asuransi mobil, dibanding yang tidak dan melakukan perbaikan sendiri.

"Saat GIIAS 2018 lalu, kami memiliki permainan simulasi perbaikan mobil. Untuk mobil Toyota Fortuner, bemper, pintu, dan fender rusak diperbaiki tiga jenis saja biayanya Rp 6 juta," jelas Gunawan saat ditemui Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, dengan memperbaiki tiga jenis kerusakaan itu saja, jika dihitung premi di Garda Oto, hanya Rp 5 juta setahun. Jadi, bisa diartikan menggunakan asuransi lebih menguntungkan. Namun, lain persoalan jika memang mobil selama menggunakan asuransi tidak mengalami masalah.

"Asuransi ini kan managing risiko. Jadi, kalau managing bener ya bener, kalau salah ya berantakan (untuk perusahaan asuransinya)," pungkas Gunawan.

Begini Untung Rugi Pakai Asuransi TLO dan Komprehensif
Sebelum memilih asuransi terpercaya, pemilik kendaraan harus mengetahui jenis asuransi yang sering digunakan, yaitu TLO atau total lost only atau kehilangan seluruhnya dan all risk atau komprehensif atau secara umum segala risiko.

Lalu, di antara keduanya, mana yang lebih menguntungkan? Dijelaskan Gunawan S. Salim, Chief Marketing Officer Retail Business Asuransi Astra (Garda Oto), untuk asuransi jelas lebih baik komprehensif.

"Kalau komprehensif, mobil lecet sedikit saja bisa diganti. Apalagi kondisi di Jakarta, dengan lalu lintas yang padat potensi kesenggol lebih besar," jelas Gunawan, di sela-sela peluncuran Happyone.id di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).

Lanjutnya, dengan asuransi komprehensif mobil kesenggol diganti, namun kalau TLO harus kerusakan 75 persen baru diganti. "Kalau komprehensif, cacat sedikit saja diperbaiki," tegasnya.

Nah, bagi konsumen yang hendak mengganti dari asuransi TLO dan komprehensif bisa saja, namun ada penambahan biaya yang harus dibayarkan lebih.

"Biasanya, pembelian kredit asuransi tiga tahun. satu tahun komprehensif, dua tahun TLO. Begitu komprehensif habis, TLO bisa dinaikan, tapi bisa berhasil bisa juga tidak. Preminya lebih mahal sekitar 30 persen dari TLO ke komprehensif," pungkas Gunawan.

sumber: liputan6

Senin, 12 November 2018

Waktu Yang Tepat dan Alasan Pindah Asuransi Mobil


Ada banyak penyebab seseorang ganti asuransi mobil, di bawah ini adalah beberapa alasan utama yang seringkali mendorong orang untuk pindah.

Mungkin Anda juga merasakan permasalahan di bawah ini? Mari kita simak bersama!

Ini Dia Alasan Orang Ganti Asuransi Mobil
Memang, ganti asuransi mobil itu memerlukan waktu, tenaga, dan mungkin biaya ekstra.

Namun, apabila memang diperlukan, Anda bisa mengganti asuransi mobil. Berikut ini alasan-alasan yang membuat nasabah mengganti asuransi mobil.



#1 Perlindungan yang Ditawarkan Sedikit
Apakah Anda merasa asuransi yang Anda miliki sekarang tidak sesuai dengan ekspektasi Anda? Misalnya, Anda tidak mendapat proteksi yang menurut Anda penting dan tidak serinci yang Anda pikirkan.

Bila itu yang menjadi unek-unek Anda terhadap perusahaan asuransi Anda saat ini, tak ada salahnya untuk pindah layanan asuransi.

#2 Kebutuhan Perlindungan Berubah
Alasan kedua untuk ganti asuransi adalah apabila kebutuhan perlindungan Anda berubah, namun perusahaan asuransi yang dimiliki saat ini tidak memiliki jenis pertanggungan terbaik untuk kebutuhan spesifik yang Anda inginkan.

Memang, Anda bisa saja memperluas perlindungan dengan membeli rider yang ditawarkan perusahaan Anda. Tapi, dengan menambah rider, besaran premi akan naik.

Atas alasan ini, Anda bisa mempertimbangkan untuk ganti penyedia layanan asuransi mobil.

Apalagi jika Anda sudah melakukan riset dan mendapat perusahaan asuransi lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda, di mana Anda akan mendapat produk yang lebih menguntungkan dan premi yang relatif ekonomis.



#3 Pengalaman Klaim Buruk: Sulit, Lama, Ditolak
Apabila Anda merasa kurang puas dengan pelayanan klaim asuransi mobil Anda saat ini, Anda bisa mempertimbangkan untuk ganti asuransi.

Proses klaim berbelit-belit, birokrasi dan prosedur lambat, serta membuat Anda kewalahan sendiri, tentunya bukanlah sesuatu yang kita harapkan sebagai nasabah.

Jika semua itu terjadi pada asuransi yang Anda miliki saat ini, tidak usah berpikir panjang lagi, inilah saatnya Anda berpindah atau mencari layanan asuransi lain!

Cobalah untuk melakukan perbandingan terlebih dahulu dengan produk asuransi lain.

Anda bisa menanyakan hal itu di forum asuransi online atau pada orang terdekat, misalnya teman, keluarga, dan sahabat.

Lebih baik pilih asuransi mobil dengan fasilitas klaim yang sudah terbukti cepat dan praktis.

#4 Customer Service Tidak Memuaskan
Dalam bidang bisnis dan jasa, customer service memang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Apalagi kalau bicara tentang penyedia jasa asuransi yang menuntut Anda untuk banyak berinteraksi dengan customer service.

Jika customer service sulit untuk dihubungi melalui telepon atau email, atau Anda tidak dilayani dengan professional walau sudah menjadi pelanggan setia selama sekian tahun, mungkin ini waktu yang tepat untuk Anda pindah ke lain hati!

Customer service yang kurang maksimal memang kerap menjadi salah satu alasan utama yang membuat para nasabah kabur.

Jika Anda ingin beralih ke penyedia asuransi lain yang memiliki pelayanan customer service yang lebih baik, jangan lupa untuk meminta saran dan referensi kepada rekan dan kerabat yang sudah pernah memiliki pengalaman baik terhadap customer service asuransi mobil.



#5 Pilihan Bengkel Rekanan Sedikit dan Layanannya Kurang Memuaskan
Asuransi mobil adalah sebuah perlindungan untuk mobil. Tentunya setiap perusahaan asuransi mobil selalu memiliki hubungan kerja dengan sejumlah bengkel.

Untuk itulah, salah satu indikator yang menentukan kualitas layanan dari asuransi mobil adalah kualitas dan kuantitas bengkel rekanan.

Dari segi kualitas, Anda bisa nilai dari hasil kerja dan layanan yang diberikan oleh bengkel terkait.

Bila Anda selalu mendapatkan layanan yang kurang memuaskan dari bengkel rekanan penyedia asuransi Anda saat ini, Anda bisa pindah dan mencari perusahaan penyedia asuransi mobil lain yang bekerja sama dengan bengkel-bengkel ternama.

Sedangkan dari segi kuantitas, Anda bisa menilai dari berapa banyak bengkel di kota Anda yang bekerja sama dengan penyedia asuransi mobil Anda. Semakin banyak dan semakin luas jangkauannya, tentu semakin baik.

sumber: finansialku

Selasa, 06 November 2018

Banyak Terjadi Bencana, Perlukan dilakukan Penyesuaian Tarif Premi?


Asosiasi Asuransi Umum Indonesia berpendapat penyesuaian tarif premi asuransi gempa bumi belum akan dilakukan, kendati risiko bencana semakin meningkat.

Ketua Umum AAUI Dadang Sukresna mengatakan, terjadinya bencana yang berulang beberapa waktu lalu, tidak serta merta akan mendorong  tarif premi asuransi gempa bumi. Sebab, pola penghitungan tarif premi diperuntukkan untuk waktu jangka panjang.

“Tidak bisa karena satu kejadian, lalu naik.Ini sudah dihitung oleh para ahli statistik dan berdasarkan riset,” katanya dikutip  Bisnis.com, Minggu (28/10/2018).

Lebih lanjut dia menambahkan, kejadian bencana nasional tidak berpengaruh terhadap kapasitas industri perasuransian nasional, sehingga tidak berpengaruh terhadap tarif premi. Dengan demikian, Dadang memandang tarif premi asuransi gempa bumi tidak akan dikaji ulang.

“Setelah bencana ini, reasuransi dan asuransi umum akan melihat berapa sesi limit yang akan ditetapkan di setiap kabupaten atau daerah,” imbuhnya.

sumber:  bisnis 

Jumat, 02 November 2018

Asosiasi Pemilik Kapal Minta Penundaan Kewajiban B20


Asosiasi Pemilik Kapal Indonesia (INSA) khawatir penggunaan B20 akan merusak bagian kapal.  Asosiasi Pemilik Kapal Indonesia (INSA) meminta penundaan penggunaan biodiesel dengan campuran minyak kelapa sawit 20% (B20) untuk angkutan laut. Usulan didasarkan pada sejumlah aspek pertimbangan seperti aspek keselamatan, performa, dan biaya perawatan.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan telah menyampaikan usulan kepada pemerintah melalui surat bernomor 153/INSA/X/2018. Surat itu ditujukan kepada sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

"Kami perlu relaksasi penggunaan B29 untuk angkutan laut karena ada beberapa aspek pertimbangan," kata Carmelita kepada Katadata.co.id, Senin (29/10).

Menurutnya, asosiasi mendukung kebijakan mandatori penggunaan B20 milik pemerintah. Namun, INSA meminta ada kajian teknis terlebih dahulu untuk bisa menjelaskan dampak penggunaan B20 terhadap mesin kapal.

"Kami sudah sampaikan, kajian penggunaan B20 belum pada angkutan kapal," ujarnya.

INSA pun menekankan kandungan kualitas B20 belum konsisten karena belum dipantenkan dengan standar nasional dikhawatirkan bisa berdampak terhadap kerusakan bagian kapal sehingga berpotensi menimbulkan ketidaksesuaian antara pemberi garansi pabrik dan pihak asuransi kapal.

Bila pemakaian B20 dipaksakan kepada industri pelayaran, hal ini juga bisa berimbas pada investasi awal yang cukup besar untuk pembersihan tangki, pipa dan sistem BBM, pemeliharaan sistem penyimanan B20.

Karenanya, terhadap masalah teknis tersebut, INSA pun  memberikan sejumlah masukan kepada Kementerian ESDM dalam surat yang sudah diterima oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pertama, pemakaian B20 hanya memungkinkan untuk kapal baru yang mesinnya sudah diperisiapkan untuk memakai B20.

Kedua, produsen B20 mengadakan riset agar dapat menghasilkan produk yang kompatibel tanpa menimbulkan efek ongkos perawatan tinggi. Ketiga, produsen B20 juga harus melakukan analissi efek terhadap saluran yang menggunakan tembaga atau nikel tembaga.

Keempat, uji emisi B20 untuk perbandingan dengan persyaratan polusi udara. Kelima, pemerintah agar bisa mensyarakatkan pihak asuransi dan manufaktur mesin untuk membiayai kerusakan yang disebabkan B20.

Terakhir, produsen B20 wajib memasukkan analisis untuk standar penggunaan kapal angkut air. "INSA sangat berharap pemerintah menunda pemakaian B20 khususnya industri pelayaran sampai dengan adanya hasil analisis," kata Carmelita.

Sebelumnya, sejumlah sektor tercatat memperoleh kelonggaran terkait penggunaan B20%.  Pemerintah memperbolehkan PT Freeport Indonesia dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk tidak menggunakan biodiesel 20% (B20) dalam campuran pada bahan bakar minyak solar.

“Untuk sementara belum bisa (menggunakan B20),” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto di Jakarta, Senin (3/9).

Menurutnya, Freeport tidak bisa menggunakan B20 pada dataran tinggi Grasberg, Papua karena bisa menyebabkan bahan bakar tersebut membeku. Sedangkan PLN diperbolehkan tak menggunakan B20 pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas.

Selain itu, pemerintah juga memberi kelonggaran pada sektor alat utama sistem senjata (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk tak menggunakan B20.

Sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tanggal 24 Agustus 2018, penyaluran solar murni kepada ketiga sektor dilaksanakan Pertamina. Ketiganya pun diperbolehkan untuk tidak menggunakan B20 sampai ada teknologi yang memungkinkan penggunaan jenis bahan bakar tersebut.

sumber: katadata

Kamis, 01 November 2018

Rawan Kebakaran, Asuransi Properti Paling Diminati


Kesadaran masyarakat dalam beransuransi berapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kalbar, Ashar Anwar mengatakan sepanjang 2018, bisnis asuransi yang dilihat dari jumlah premi yang mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen.

"Alhamdulillah dari tahun ke tahun premi asuransi di Kota Pontianak mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kalau untuk jumlah angka pastinya kita belum tau, yang jelas secara keseluruhan peningkatan preminya berkisar 10 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu," ujar Ashar saat momentum Insurance Day 2018, Minggu (21/10/2018).

Ashar mengatakan untuk asuransi umum sendiri di Kalbar mencapai 30 perusahaan asuransi, sedangkan asuransi jiwa kurang lebih 20 perusahaan, belum termasuk asuransi sosial, asuransi kesehatan dan lainnya. 
Asuransi kata Ashar memberikan keamanan dan sangat terjangkau. Bahkan untuk premi asuransi ada yang dimulai dari Rp10 ribu.

"Dan itu terjangkau serta manfaatnya banyak, bisa digunakan oleh masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa, sampai orangtua, laki-laki maupun perempuan. Semua jenis pekerjaan kalau bisa dicover dengan asuransi. Saat ini asuransi yang paling diminati adalah asuransi properti, dan pendidikan," ungkapnya.

Asuransi properti kata Ashar merupakan asuransi yang menjamin risiko kebakaran. "Untuk properti berkontribusi sekitar 50 persen dari asuransi yang lain. Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar sadar berasuransi. Perusahaan juga punya strategi tertentu untuk mendekatkan diri ke masyarakat," ujarnya.

sumber: tribunnews

Rabu, 31 Oktober 2018

Maipark Serahkah Polis Asuransi Gempa ke 3 BPR di Yogyakarta


PT Reasuransi Maipark Indonesia, perusahaan reasuransi risiko khusus, bekerjasama dengan International Finance Corporation (IFC) menyerahkan polis Asuransi Gempa Berbasis Indeks (AGBBI) atau Earthquake Index Insurance (EQII)  kepada tiga bank perkreditan rakyat di Yogyakarta. 

Tujuan dari AGBBI adalah untuk melindungi bank-bank yang memberikan pinjaman kepada individu serta usaha mikro, kecil, dan menengah dari kerugian akibat terjadinya gempa bumi.

Lebih dari 12 juta orang Indonesia tinggal dan bekerja di kawasan-kawasan rawan gempa, dengan paparan secara ekonomi mencapai sekitar US $80 miliar. Risiko ini sangat tinggi di Pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi, di mana bank-bank yang paling terdampak gempa telah kehilangan antara 15% hingga 35% dari pendapatannya seiring terjadinya sejumlah gempa di masa lalu. Kerugian ini mengikis cadangan modal bank dan mengurangi kemampuannya untuk menyalurkan pinjaman.

AGBBI ini memenuhi kebutuhan bank-bank perkreditan rakyat, di mana peningkatan permasalahan pembayaran nasabah serta penarikan tabungan setelah terjadinya gempa bumi dapat menyebabkan kendala likuiditas, tepat pada saat permintaan uang tunai cenderung meningkat.

“Paparan bahaya gempa bumi Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia, baik dalam hal kematian korban maupun kerugian ekonomi. Hal tersebut baru-baru ini terlihat setelah terjadinya gempa bumi di Lombok dan Palu, yang menunjukkan bahwa kita membutuhkan mekanisme mitigasi risiko,” jelas Heddy Agus Pritasa, Direktur Teknik maipark dalam keterangan tertulis, sebagaimana dikutip Bisnis.com, Rabu (31/10/2018). 

Dia menjelaskan,  PT Reasuransi Maipark Indonesia bersama dengan IFC telah menciptakan produk EQII, yang berlisensi di bawah Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Kerja sama ini memungkinkan kami memberikan perlindungan bagi bank terhadap risiko keuangan akibat gempa bumi. 

"EQII menawarkan solusi untuk bank-bank pedesaan, membantu mereka mengurangi risiko keuangan akibat gempa bumi dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan kepada bank-bank tersebut," kata Ascar Setiyono, Ketua Asosiasi Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) di Yogyakarta.

Dengan dukungan IFC, Maipark telah bekerja sama dengan perusahaan asuransi lokal untuk mengembangkan dan mendistribusikan produk ini, yang dipasarkan oleh PT Asuransi Binagriya Upakara.

“Dengan tanggapan dari tiga bank perkreditan rakyat di Yogyakarta hari ini terhadap produk EQII, kami berharap mereka dapat menjadi preseden bagi bank-bank perkreditan rakyat lain di Indonesia, terutama yang terdampak oleh gempa bumi,” imbuh Dadang Sukresna, Ketua AAUI.

Adapun proyek didanai oleh Global Index Insurance Facility, dana perwalian multi-donor yang dikelola oleh IFC dan diimplementasikan bersama dengan Bank Dunia. Para donor termasuk Jepang, Belanda, Uni Eropa, dan InsuResilience Jerman. Tujuan fasilitas ini adalah untuk memperluas penggunaan asuransi indeks sebagai alat manajemen risiko di bidang pertanian, keamanan pangan, dan pengurangan risiko bencana.

sumber:  bisnis 

Selasa, 30 Oktober 2018

Hadapi Tahun Politik, Ini Imbauan OJK untuk Asuransi Umum


Industri asuransi umum menghadapi tantangan yang tidak mudah pada tahun depan seiring dengan akan digelarnya pemilihan presiden dan legislatif pada 2019. 

Dalam acara pembukaan "24th Indonesia Rendevous" di Nusa Dua, Bali, Kamis (25/10/2018), Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi menyatakan industri asuransi menghadapi tantangan yang tidak mudah di masa depan, terutama memasuki tahun politik pada 2019. Acara ini digelar oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI).

Oleh karena itu, OJK mengimbau semua perusahaan asuransi untuk melengkapi diri dengan memperkuat modal, Sumber Daya Manusia (SDM), dan sistem teknologi Indonesia. 

Lebih lanjut, OJK mengharapkan perusahaan asuransi umum menerapkan sejumlah strategi guna mendorong kemajuan industri seperti menjalankan kegiatan bisnis secara sehat, adil, dan bijaksana dengan memprioritaskan penerapan risiko manajemen yang mengacu pada hukum yang berlaku dan praktik internasional yang terbaik. 

Di samping itu, OJK mendorong ketersediaan SDM yang profesional untuk agen, penjamin, dan aktuaris dengan kualitas serta tingkat integritas tinggi. 

Perusahaan asuransi juga perlu mengoptimalkan kantor cabang untuk mendorong penetrasi asuransi serta menciptakan produk asuransi baru
untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan berkontribusi dalam program pembangunan nasional. 

Industri juga dapat memperluas saluran distribusi berbasis Teknologi Informasi (TI) agar dapat menjangkau semua level masyarakat, meningkatkan kualitas retensi dalam menghadapi risiko dan memenuhi kapasitas asuransi dalam negeri untuk mengoptimalkan underwriting.

Di samping itu, perusahaan asuransi perlu memberikan layanan terbaik kepada pemegang polis, terutama terkait proses klaim untuk memulihkan persepsi publik terkait kendala dalam klaim asuransi.

sumber: bisnis 

Jumat, 26 Oktober 2018

Ekonomi Membaik, Bisnis Asuransi Umum Diyakini Masih Tumbuh Dua Digit


Industri asuransi umum tahun ini mencatatkan perkembangan yang positif dari sisi premi. Tren positif ini diyakini masih berlangsung hingga sembilan bulan pertama tahun ini.

Sampai Agustus 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pelaku usaha asuransi umum membukukan premi bruto sebesar Rp 38 triliun. Jumlah ini tumbuh 11,4% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp 34,1 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai pertumbuhan premi yang didapat pelaku usaha di tahun ini diantaranya didorong pertumbuhan ekonomi makro di tahun ini yang masih cukup baik. Pertumbuhan ekonomi ini biasa diikuti oleh meningkatnya investasi di berbagai sektor industri dan daya beli masyarakat.

Sehingga kondisi ini ikut mengerek permintaan asuransi di pasaran yang disusul meningkatnya premi yang didapat pemain asuransi.

Nah hingga kuartal III-2018, Dody menilai kondisi ini masih cukup terjaga. Meski memang di sisi lain ada sejumlah tantangan yang juga mesti dihadapi pelaku usaha asuransi. Misalnya saja dari tren pelemahan nilai tukar rupiah.

Tapi tren tersebut dinilainya belum akan berdampak signifikan bagi industri. Contohnya dari penjualan kendaraan bermotor di pasaran yang masih mencatatkan pertumbuhan. Alhasil peluang untuk menggeber premi dari lini asuransi kendaraan masih terbuka.

Begitu pula dengan sejumlah lini bisnis lain yang menunjukkan tren pasar yang positif. Semisal lini asuransi kredit, asuransi pengangkutan dan asuransi kesehatan.

"Sehingga sampai kuartal ketiga premi asuransi umum masih bisa tumbuh dua digit," kata dia baru-baru ini.

Sebagai catatan, hingga September 2018 perolehan premi bruto dari sektor industri ini sebesar Rp 39 triliun. 

sumber:  kontan