Asuransi Mobil Otomate

Paket asuransi Mobil terlengkap dari ACA asuransi yang menyediakan mobil pengganti.

Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo)

Asuransi pengangkutan ACA menawarkan proteksi lengkap terhadap risiko-risiko yang mengancam barang Anda yang diangkut baik melalui darat, laut, maupun udara..

Senin, 30 Juli 2018

Muatan Kapal Indonesia Yang Dinikmati Pelayaran Asing


Masih belum dicabutnya moratorium nomor 183/X/DN-16 tanggal 28 Oktober 2016 tentang pelarangan kapal dibawah 500 GT berlayar lewat laut Sulu (Filipina) oleh pemerintah Indonesia, membuat pelayaran Indonesia seperti mati suri berkepanjangan. Keadaan ini sangat dinikmati perusahaan pelayaran asing di negara yang memiliki ratusan juta ton ekspor batubara ini.

Mandeknya pelayaran semakin lengkap dengan ditundanya pemberlakuan Permendag nomor 82 tahun 2017 untuk memberikan waktu kepada pemerintah Indonesia mempersiapkan armada kapal kapal pengangkut komoditas batubara dan minyak sawit keluar negeri.

Jika ditelaah lebih jauh, sebenarnya masih tersisa harapan untuk mengamankan sebagian uang freight batubara yang bisa diekspor menggunakan kapal kapal berbendera Indonesia ke negara tetangga terdekat dari pusat industri batubara tersebut.

Seperti diketahui bersama,  industri batubara yang besar hanya terpusat di 3 provinsi Indonesia yaitu Kalimantan Selatan,  Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.

Jika diukur, jarak dari Samarinda ibukota Kalimantan Timur ke Filipina Selatan berkisar 560 nautical mil, atau kurang lebih sama dengan jarak dari Samarinda ke Surabaya. Dahulu rute ini sering ditempuh rombongan tongkang batubara ke Filipina, sampai akhirnya para perompak di laut Sulu melumpuhkan kegiatan tersebut.

Semenjak maraknya pembajakan kapal di laut Sulu Filipina, pemerintah dengan moratorium Kemenhub (revisi) nomor 183/X/DN-16 tanggal 28 Oktober masih melarang kapal-kapal dibawah 500 GT melakukan pelayaran ke Filipina. Artinya kapal tug boat yang menggandeng tongkang, dilarang berlayar menuju Filipina lewat laut Sulu.

Apabila dilihat dari jenis kapal pengangkut batubara, maka dunia pelayaran hanya menggunakan 2 jenis kapal untuk mengangkut muatan curah tersebut. Yang pertama adalah bulker ukuran 40.000 ton (Handy max) keatas, dan kedua adalah tongkang dengan kapasitas sekitar 8.000 ton. Tidak ada kapal jenis lain yang ekonomis apabila dipakai mengangkut muatan jenis tersebut.

Dengan masih dilarangnya tongkang berlayar ke Filipina (satu-satunya negara luar yang ekonomis dan aman dari aspek inland water nya) maka praktis hampir tidak ada ekspor batubara menggunakan armada nasional, kecuali kapal bulker yang masih sedikit jumlahnya di Indonesia. 

Tidak heran apabila melihat area Ship to Ship di Muara Mahakam dan Barito tempat memuat batubara dari tongkang tongkang ke mother vessel/ bulker, ibarat melihat anchorage di luar negeri. Karena 97 persen bulker yang ada disana adalah kapal bendera asing, sementara rejeki dari uang freight buat kapal bendera Indonesia masih sebatas transhipment dari dalam sungai ke muara nya saja.

Apabila di ekspor batubara ukuran kapal besar kita menyerah karena dianggap belum siap, maka di ekspor batubara menggunakan tongkang kita menyerah di tangan perompak.

Adakah solusi yang bisa dijadikan jalan keluar, agar kita tidak terus menyerah dengan keadaan dan menunjukkan jatidiri sebagai bangsa yang tangguh?

Masalah ini dahulu sering dibahas untuk dicarikan solusinya, mulai dari kemungkinan joint force patrol antara Indonesia, Malaysia dan Filipina sampai kepada penempatan pasukan bersenjata (armed force on board) diatas konvoi tongkang tongkang tersebut. Opsi pertama sepertinya tidak akan terlaksana karena Malaysia tidak punya kepentingan ekonomis di pelayaran tersebut, dan mereka pasti lebih suka melihat Indonesia tidak bisa melakukan ekspor menggunakan kapalnya sendiri.

Dalam beberapa kesempatan, ada instansi-instansi professional jasa pengamanan yang menawarkan penempatan Armed Force yang dianggap bisa menjaga keamanan kapal di rute tersebut. Tetapi hal tersebut masih terganjal dengan adanya moratorium pelarangan diatas.

Berkaca dari sejarah rawannya Selat Sumatera (antara Sumatera dan Malaysia) dahulu, pengguna jasa pelayaran disana tidak serta merta menyerah begitu saja. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, kini selat tersebut bisa dibilang aman untuk dilewati.

Pelarangan berlayar adalah bentuk tindakan defensif yang paling mudah, dan kita harus terus ikhlas di intimidasi oleh kekuatan sang pengancam, tetapi sampai kapan ini terus berlangsung? Negara kita yang sudah kesulitan mendapatkan hasil freight atas komoditinya, akan semakin terpuruk dengan tidak adanya solusi atas keadaan ini.

Sewajarnya pemerintah membuka opsi lain selain pelarangan tersebut, karena lemahnya industri pelayaran di negara ini akan menjadi rejeki pelayaran negara lain dan itu sangat dinikmati oleh mereka. Untuk saat ini kita masih harus ikhlas menerima bahwa Foreign Ships Follow our Trade.

sumber: emaritim 

Selasa, 24 Juli 2018

Perusahaan Alat Berat Memanfaatkan Tren Kenaikan Harga Komoditas


Industri alat berat berlomba-lomba mengeluarkan produk baru. Hal tersebut sebagai upaya merespons kebutuhan alat berat yang terus meningkat karena masih tingginya harga beberapa komoditas pertambangan.

Ferdinand D, Investor Relation Strategist PT Intraco Penta Tbk, mengatakan, dalam waktu dekat ini akan ada dua model alat berat baru yang segera mereka luncurkan, yaitu jenis rigid dump truck dan articulated dump truck berkapasitas 60 ton. "Kedua alat untuk kebutuhan galian tambang," kata Ferdinand kepada Kontan.co.id, Rabu (20/6)

Saat ini Intraco Penta memiliki dua anak usaha di bidang keagenan alat berat. Merek Volvo, dan SDLG ditangani oleh PT Intraco Penta Prima Servis. Sementara, penjualan dan layanan alat berat merek Sinotruk, Mahindra, Bobcat, Doosan dan Sany Palfinger melalui PT Intraco Penta Wahana (IPW).

Penjualan alat berat emiten berkode saham INTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mayoritas masih berasal dari perusahaan-perusahaan pertambangan. Perusahaan itu berada di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Secara pendapatan, penjualan alat berat INTA dari Januari sampai April 2018 mencapai Rp 661,5 miliar. Jumlah ini naik 97,9% ketimbang periode sama tahun lalu, yang sebesar Rp 334,2 miliar. "Persentase  tambang batubara, emas, nikel, bauksit menyumbang sekitar 67% dari total penjualan alat berat," terang Ferdinand.

Tidak hanya INTA, PT Kobexindo Tractors Tbk juga melakukan  penambahan produk baru . Untuk menambah portofolio produk, Kobexindo akan mendatangkan alat berat tersebut langsung dari Korea Selatan.

William Jonatan, Direktur Kobexindo Tractors, mengatakan ada dua jenis ekskavator yang siap mereka luncurkan yakni merek Doosan di kelas 30 ton dan 80 ton. "Digunakan untuk keperluan tambang dan juga konstruksi. Model ini jadi penunjang pendapatan perusahaan di tahun berikutnya," kata William.

Beberapa mitra Kobexindo adalah Doosan Excavator (Korea Selatan), Daewoo Truck (Korea Selatan), NHL Terex Truck (China), Jungheinrich Electric Reach Truck (Jerman), Hako Sweeper (Jerman) dan Minsk Farm Tractor (Belarusia).

Martio, Direktur Kobexindo Tractors, menambahkan, rata-rata pemesanan alat berat membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga bulan. Untuk penambahan merek, emiten berkode saham KOBX  tersebut mengaku belum memiliki  rencana. "Saat ini kita mementingkan ketersediaan spare part agar para konsumen bisa dipuaskan," kata Martio.

Fokus produk lama

Walaupun bisnis tambang masih menjanjikan, tidak semua perusahaan alat berat berminat  mengeluarkan produk baru. PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya, saat ini masih fokus pada produk-produk lama yang sudah eksis di pasaran.

Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan United Tractors, memaparkan, dalam waktu dekat ini pihaknya belum berencana melakukan penambahan tipe baru di segmen alat berat. "Di barang modal perubahan tipe berjarak cukup jauh. Tidak seperti otomotif," kata Sara.

sumber: kontan 

Jumat, 20 Juli 2018

Tuntutan Pada Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance)


Asuransi tanggung gugat atau disebut Liability Insurance seperti contoh public liability, Professional Liability, Product Liability, Employers Liability, Comprehensive General Liability, menjamin tuntutan pihak ketiga yang mengalami kerugian akibat dari kelalaian tertanggung.  Namun harus berdasarkan hukum.  Bila tidak berdasarkan hukum maka tuntutan tidak bisa bayar ganti ruginya. 



Ganti rugi yang dibayarkan biasanya dibatasi berdasarkan :

1. any one occurrence atau any one event atau any one accident artinya limit berlaku setiap kali kejadian

2. annual aggregate claim artinya limit klaim yang terjadi dalam jangka waktu satu tahun



Disamping itu setiap ganti rugi dikenakan yang namanya deductible atau resiko sendiri.  Deductible ini adalah bagian dari yang harus dibayar oleh tertanggung, supaya tertanggung akan bertindak lebih hati-hati.  Dengan sistim deductible ini tertanggung ikut memikul ganti rugi setiap kali terjadi klaim. 

Kamis, 19 Juli 2018

Underwriting Asuransi Kredit Semakin Selektif Memilah Potensi Bisnis yang Sehat


Bisnis asuransi kredit diperkirakan bakal meningkat seiring kenaikan suku bunga acuan. Namun di sisi lain, bisnis di lini usaha ini diperkirakan juga akan makin ketat dalam menyeleksi bisnisnya.

Pasalnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengatakan kenaikan bunga pinjaman biasanya diikuti oleh potensi meningkatnya kredit macet, sejalan dengan makin besarnya bunga yang harus dibayarkan debitur.

Di sisi lain, kredit macet juga bisa meningkatkan potensi pengajuan klaim kepada pemain asuransi kredit. Karena itu, upaya preventif menjadi salah satu strategi yang penting untuk diterapkan.

Tentunya pelaku usaha yang memasarkan asuransi kredit menurut dia, akan makin selektif untuk memilah potensi bisnis yang sehat. "Misalnya di segmen kredit konsumtif akan lebih ketat underwritingnya," katanya belum lama ini.

Terlebih, di periode awal tahun ini rasio klaim dari lini bisnis ini sedikit meningkat dari 58% di kuartal I-2017 menjadi 58,5% pada kuartal I-2018.

Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan klaim asuransi kredit yang mencapai 68% secara tahunan. Sampai bulan Maret 2018, pembayaran klaim di lini usaha ini mencapai Rp 857,8 miliar.

Di saat yang sama, premi yang dikantongi pelaku usaha naik 34,5% menjadi Rp 1,4 triliun.

sumber: kontan 

Kamis, 12 Juli 2018

10 Negara Asean Bahas Asuransi Lintas Batas Negara



Negara-negara anggota Asean berkumpul di Bali untuk membahas asuransi lintas batas negara yang akan melindungi masalah kecelakaan di jalan dan perlindungan atas arus barang bebas di kawasan ini.

Pertemuan ini merupakan dialog lanjutan dari Rapat Kelompok Kerja Council of Bureaux (CoB) ke-4 yang dilaksanakan pada 28-29 September 2017 di Udon Thani, Thailand dan pertemuan tahunan ke-18 dengan Regulator Asuransi Asean pada 20 November 2017 di Vientiane, Laos.

Dalam acara ini, akan dilakukan penyusunan rencana penerapan asuransi tanggung jawab pihak ketiga lintas batas untuk mempercepat implementasi Protokol 5 yakni Skema Asean Asuransi Motor Wajib dari Perjanjian Kerangka Kerja ASAseanEAN tentang Fasilitasi Barang dalam Transit (AFAFGIT).

Adapun Protokol 5 dari AFAFGIT ditandatangani pada 8 April 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia. Penandatanganannya diikuti oleh pembentukan Asean Council of Bureaux (CoB), yang terdiri dari perwakilan dari semua biro asuransi nasional di kawasan ini.

Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi PT Jasa Raharja (Persero) Wahyu Wibowo mengatakan asuransi lintas batas negara ini mirip dengan perlindungan antar provinsi yang sudah berlaku di Indonesia. Misalnya, ketika orang dari Bali bepergian ke Jawa, maka akan terlindungi asuransi.

Bedanya, inisiatif asuransi ini tidak hanya melindungi perjalanan dalam satu negara tetapi hingga seluruh wilayah Asean. Selain itu, tidak melindungi cedera tubuh seperti meninggal atau luka-luka tetapi juga kerusakan barang saat terjadi kecelakan.

Dia menjelaskan asuransi tersebut akan diimplementasikan dalam bentuk Blue Card Scheme. Inisiatif itu akan memfasilitasi asuransi kendaraan bermotor, memperkuat pencegahan kecelakaan lalu lintas jalan, hingga pelindungan atas distribusi barang antar negara Asean.

“Jadi, setiap warga Asean dilindungi dengan asuransi yang istilahnya meringankan jika terjadi kecelakaan,” terang Wahyu, Rabu (11/7/2018).

Asuransi tersebut dinilai sangat diperlukan untuk memajukan perekonomian kawasan karena dapat mempermudah serta mengembangkan transaksi ekonomi. Apalagi, potensi ekonomi di regional Asean sangat tinggi.

“Asuransi sektor penting untuk memajukan perekonomian dalam lintas batas negara. Tanpa asuransi, semua transaksi tidak bisa terjadi,” lanjutnya.

Selain Indonesia, negara Asean lainnya juga menerapkan hal serupa. Namun, setiap melakukan perjalanan lintas batas negara, masing-masing individu akan dimintai pajak sebagai bagian dari perlindungan dan asuransi.

Jika asuransi lintas batas negara ini rampung, maka setiap warga negara di kawasan Asean bebas masuk tanpa dibiayai pungutan perlindungan diri.

“Misalnya, dari Bali ingin menuju Thailand lewat darat, kan perjalanannya melewati Sumatra kemudian menyebrang ke Malaysia sampai tiba di Thailand. Semua kami jamin termasuk jika nantinya ada tabrakan di Thailand. Jadi, ini juga memberi kemudahan jika terjadi kecelakan di sana karena sudah akan ada yang mengurusi,” papar Wahyu.

Pertemuan ini akan mencakup diskusi tentang tantangan penerapan Blue Card Scheme dengan tujuan menemukan solusi teknisnya. Hasil yang diharapkan dari Kelompok Kerja akan menjadi rekomendasi yang akan diajukan ke CoB, termasuk rencana aksi jika memungkinkan.

sumber: bisnis 

Industri Galangan Kapal Terus Dipacu

                                                                         ilustrasi 

Pemerintah telah menempatkan industri kemaritiman sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya. Sektor tersebut meliputi industri galangan kapal dan penunjangnya. Ini merupakan bentuk komitmen untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, melalui visinya Pemerintah terus memacu agar sektor industri maritim yang dimiliki Indonesia berdaya saing tinggi di tingkat global. Saat ini perkembangan sektor industri galangan kapal dunia didominasi oleh Cina, Korea Selatan, dan Jepang.

Bagi Indonesia, sektor maritim bukan hanya berfungsi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai simbol kekuatan dan kedaulatan negara. Bahkan, sektor ini mempunyai peran penting untuk menyatukan wilayah yang tersebar di Indonesia. "Kami ingin kapasitas industri galangan kapal nasional bisa naik hingga 2-3 kali lipat,” kata Airlangga dalam siaran persnya, Selasa (3/7).

Airlangga meyakini industri galangan kapal Indonesia mampu meningkatkan kemampuan produksinya mengingat upaya penguatan sarana transportasi laut guna mewujudkan konektivitas antar wilayah. Selain itu, pasar internasional juga masih prospektif. 

Pada tahun 2017, tercatat jumlah order pembangunan kapal di Indonesia sebesar 218.300 gross tonnage (GT). Pembangunan kapal di Indonesia mayoritas untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri sebesar 83%, yang diperkirakan sebanyak 120 unit atau 135.440 GT. Sedangkan, sisanya untuk ekspor, sekitar 24 unit atau 82.860 GT.

Di era revolusi industri 4.0, industri galangan kapal dinilai strategis berperan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami telah mendorong industri komponen di dalam negeri agar menjadi supply chain untuk memproduksi kapal,” tutur Menperin.

Kementerian Perindustrian telah menginisiasi insentif usulan penurunan tarif bea masuk komponen kapal melalui skema khusus serta tax holiday yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai stimulus untuk meningkatkan kinerja industri galangan kapal nasional.

Begitu pula dari sisi finansial, pemerintah akan mengupayakan dan mendorong agar kegiatan usaha sektor industri galangan kapal dapat dukungan dari sektor perbankan atau pembiayaan sehingga kesempatan untuk melakukan ekspansi bisnis pembangunan kapal akan semakin terbuka lebar.

sumber: kontan 

Rabu, 11 Juli 2018

Resiko Rumah Tinggal Anda Rawan Kemalingan


Menjelang liburan kemarin, rekan-rekan saya banyak yang ‘pulang kampung’.  Tidak jarang ada rasa kuatir memikirkan keselamatan rumah yang ditinggalkan dalam kondisi kosong karena semua penghuni nya berlibur.

Kasus pencurian masih terus terjadi. Seperti apapun rumah kita, kewaspadaan harus ada.

Maka, ada baiknya jika kita memahami hal-hal yang membuat sebuah rumah rawan kemalingan? Ada 15 hal yang perlu perhatian yaitu :

1. Pintu rumah
Hampir setengah dari pelaku pencurian dan perampokan memilih jalur pintu utama karena aksesnya yang mudah.
Pencurian sering terjadi pada pukul 22.00 hingga 03.00

2. Tempat sampah
Barang elektronik adalah hal yang diperhatikan oleh pelaku kejahatan. Berhati-hatilah saat membuang kardus barang-barang tersebut karena kardus barang elektronik mewah yang dibuang memiliki arti bahwa barang-barang tersebut ada dalam rumahmu.

3. Jalan di sekitar rumah
Rumah yang berada di posisi tertentu cenderung lebih sulit untuk dimasuki penjahat.

Menurut Secure Life, trik untuk memberikan perlindungan ganda adalah buatlah rumahmu sesulit mungkin diakses. Misalnya dengan pagar yang tinggi dan banyak penerangan.

4. Kesehatan
Kesehatan si pemilik rumah juga menjadi perhatian pelaku perampokan. Data Biro Investigasi Federal (FBI), menyebutkan bahwa penjahat menyasar orang yang kurang bisa melawan.

5. Jendela rumah
Jendela depan rumah menjadi akses terbanyak kedua dari para pelaku kejahatan, setelah pintu depan.

6. Status sosial
Bersosialisasi lah dengan orang-orang yang tinggal di sekitarmu. Menurut Nationwide, tetangga yang berisik pun justru bisa menjadi sekutu terbaikmu dalam hal perlindungan rumah.

7. Foto liburan
Menurut Nationwide, 40 persen orang mengunggah foto liburannya ke media sosial atau menjadikan foto tersebut sebagai foto profil.

8. Sejarah kemalingan di perumahan
Beberapa kompleks perumahan lebih rentan dimasuki perampok atau tindak kriminal lainnya.

9. Usia perumahan
Pelaku kriminal cenderung mentargetkan kompleks perumahan baru. Hal itu mempertimbangkan para penghuni yang baru dan belum mengenal betul daerah huniannya.

10. Alarm rumah
Memiliki alarm keamanan di rumah bukan berarti membuat semua orang menggunakannya. Hanya 20 persen pemilik alarm keamanan yang mengaktifkan alarm di siang hari.

11. Kebun
Kebun adalah area yang sempurna bagi para pelaku kejahatan untuk bersembunyi. Pencuri seringkali menargetkan rumah yang rimbun dan memiliki banyak pohon rindang yang tumbuh di sisi rumah.

12. Kunci rumah
Waktu adalah faktor terpenting yang menentukan kesuksesan pencuri. Rata-rata maling menyelesaikan "misi"-nya tak sampai 10 menit.

13. Lampu luar rumah
Berdasarkan riset Nationwide, kegelapan adalah sahabat bagi para penjahat yang beraksi di malam hari.

14. Kotak surat
Kotak surat adalah hal lainnya yang perlu diperhatikan,
Surat yang tumpah dan berjatuhan dari kotak surat bisa mengindikasikan bahwa tidak ada orang di rumah.

15. Hewan peliharaan
Apakah kamu memelihara anjing di rumah? Jika ya, maka kamu cukup beruntung. Sebab, 50 persen pelaku kejahatan cenderung menghindari rumah yang memiliki anjing peliharaan.

sumber: kompas.com

Senin, 09 Juli 2018

Industri Otomotif Masih Menunggu Regulasi Mobil Listrik dari Pemerintah



Sebagai bentuk komitmen untuk menjadi bagian dari pengembangan industri otomotif nasional, Toyota Indonesia yang direpresentasikan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) bersama-sama dengan enam Universitas di Indonesia mengembangkan studi bersama.

Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menjelaskan, dalam riset ini Toyota memberikan dukungan berbentuk penyediaan alat berupa kendaraan, data logger, charger, dan asistensi lainnya yang dapat dipergunaan oleh para peneliti dari universitas-universitas di Indonesia.

Kami berharap dukungan yang kami berikan ini dapat membantu pemetaan kondisi dan kebutuhan riil pelanggan, termasuk kesiapan dan tantangan dalam mengembangkan industri dan infrastruktur kendaraan elektrifikasi di Indonesia sesuai arahan Kementerian Perindustrian,” kata Warih, Rabu (4/7).

Sayangnya, investasi yang akan digelontorkan oleh Toyota belum dibeberkan. Yang jelas ada beberapa sektor yang dipelajari Toyota. Mulai dari preferensi konsumen, infrastruktur, rantai produksi kendaraan listrik serta regulasi pemerintah. "Kita akan memproduksi model-model yang nanti diharapkan konsumen di Indonesia," jelas Warih.

Sementara, Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan, sisi perpajakan dapat mengubah harga jual kendaraan. Menurutnya saat ini kebijakan sangat bergantung pembicaraan Kementerian Keuangan (Kemkeu) dan Kementerian Perindustrian (Kemprin).

Apalagi saat ini kebijakan Pemerintah Indonesia yang masih menerapkan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang sama antara kendaraan non emisi dengan mobil emisi.

"Misalnya PPnBM itu tidak ada maka harga Prius itu berkurang. Saat ini harga kisaran Prius sekitar Rp 700 juta. PPnBM hilang bisa berkurang Rp 100 juta," kata Soerjopranoto, Selasa (4/7).

Sebelumnya, di awal tahun ini pemain otomotif asal Jepang lain yakni Mitsubishi Motors juga telah memberikan delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV yang merupakan model SUV plug-in hybrid, dua unit kendaraan listrik i-MiEV dan empat unit quick charger kepada pemerintah Indonesia. 

Kendaraan-kendaraan ini dihibahkan untuk dilakukan studi bersama dengan Kemprin terkait pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.

sumber: bisnis 

Minggu, 08 Juli 2018

Efek Kenaikan Bunga Belum Terasa ke Bisnis Asuransi

                                                                           ilustrasi

 Hasil investasi asuransi umum dalam lima bulan di tahun ini cenderung turun dari bulan sebelumnya. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai, hal ini wajar dan menjadi siklus asuransi umum setiap tahun.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hasil investasi asuransi umum Mei 2018 naik 0,19% menjadi Rp 1,64 triliun secara tahunan. Direktur Eksekutif AAUI Dody A.S. Dalimunthe bilang, pertumbuhan 0,19% di bawah rata-rata tahunan. "Di bulan Mei 2017 tumbuh sekitar 0,3%, sedangkan di Mei 2018 0,19%. Maka bisa dibilang pertumbuhan rendah karena siklus alami bukan karena kinerja investasi buruk," kata dia.

Meski suku bunga deposito naik, porsi investasi deposito industri asuransi umum justru menurun. Karena itu, efek kenaikan suku bunga acuan belum berdampak dan baru akan terasa beberapa bulan ke depan. Hasil investasi tersebut dipengaruhi penempatan dana di reksadana 21,41%.

Dody yakin, hasil investasi asuransi umum akan naik di semester II 2018. Ini seperti yang terjadi di tahun 2017. Pada saat itu, hasil investasi industri asuransi umum naik di November dan tumbuh 13,28%. Hingga Desember 2018, diperkirakan hasil investasi naik 10% dibandingkan tahun 2017 di angka 9,7%.

PT Asuransi Cakrawala Proteksi yakin, hasil investasi bakal tumbuh. Perusahaan ini mengandalkan investasi ke deposito 70%. Wakil Direktur Utama Cakrawala Proteksi Nicolaus Prawiro menilai, berinvestasi ke deposito lebih likuid, aman dan sesuai dengan tujuan investasi perusahaan. "Dana investasi kami sekarang Rp 300 miliar, dengan jumlah kecil membuat kami harus pilih-pilih investasi di mana," kata Nicolaus

PT Asuransi Wahana Tata juga optimistis pertumbuhan investasi signifikan. Presiden Direktur Asuransi Wahana Tata Christian Wanandi mengatakan, hingga Juni 2018, perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan hasil investasi antara 5% sampai 10% secara tahunan. Pencapaian ini karena banyak disumbang dari hasil deposito dan obligasi.

sumber: kontan

Selasa, 03 Juli 2018

Asuransi Kendaraan Diramal Terus Melaju


Bisnis asuransi kendaraan mencatatkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan di periode awal tahun ini. Tren ini dinilai berpotensi besar untuk terus terjaga.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai kondisi pasar otomotif di tanah air masih akan jadi faktor terbesar dalam menopang bisnis asuransi kendaraan. Nah pasar ini pun dinilai masih punya prospek yang cukup baik.

Berkaca pada proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun ini, ia menilai permintaan akan kendaraan bermotor di pasaran bakal tetap bertumbuh. Salah satunya karena daya beli masyarakat akan tetap terkerek pertumbuhan ekonomi.

Kondisi dari pasar korporat pun dinilai punya peluang pertumbuhan yang positif. Seiring dari ekspansi yang dilakukan beberapa pelaku usaha dalam pengadaan kendaraan untuk berbagai kebutuhan.

Terlebih secara tradisi permintaan kendaraan pada periode tertentu biasanya menunjukkan permintaan. Misalnya saja untuk periode Lebaran kemarin, angka penjualan kendaraan biasanya akan meningkat cukup signifikan.

"Karena itu kami optimistis pertumbuhan lini bisnis asuransi kendaraan masih akan terjaga di angka dua digit," kata Dody belum lama ini.

AAUI sendiri mencatat, selama kuartal pertama tahun ini premi dari lini usaha asuransi kendaraan mencapai Rp 4,79 triliun. Jumlah ini meningkat 16,9% dari periode yang sama di tahun kemarin yang terparkir di angka Rp 4,1 triliun.

sumber: kontan

Senin, 02 Juli 2018

Loss Ratio Asuransi Kendaraan Menciut


Lini asuransi kendaraan berhasil membukukan pertumbuhan sebesar dua digit di kuartal pertama tahun ini. Kenaikan bisnis ini rupanya diimbangi juga dengan proses underwriting yang lebih baik.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, selama kuartal pertama 2018 premi asuransi kendaraan mencapai Rp 4,79 triliun. Angka ini naik 16,9% secara tahunan.

Di saat yang bersamaan, klaim yang dibayarkan hanya mencapai Rp 1,97 triliun atau naik 3,6% saja secara year on year.

Pertumbuhan klaim yang lebih rendah ketimbang premi ini, disebut Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe, menyebabkan rasio klaim dari lini bisnis tersebut praktis mengalami penurunan.

Di kuartal I 2017, loss ratio dari lini bisnis asuransi kendaraan masih berada di angka 48,1%. Sementara pada periode yang sama di tahun ini, rasio klaim tersebut berhasil di tekan ke angka 41% saja.

Penurunan ini sejalan dengan seleksi risiko yang terus ditingkatkan untuk menekan beban. "Pelaku usaha asuransi kerugian memang makin memperhatikan selektivitas dalam akseptasi bisnis untuk mendapatkan hasil underwriting yang lebih baik," kata dia belum lama ini.

sumber: kontan 

Minggu, 01 Juli 2018

Kemenhub Tingkatkan Industri Kapal di Sumatera Utara, Lima Buah Kapal Akan Dibangun



Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan terus meningkatkan perkembangan industri kapal di Sumatera Utara. Pada kunjungannya hari ini ke Portsea, Menhub menuturkan bahwa Kementerian Perhubungan akan membangun 5 Kapal Roro dan ada kapal yang dapat beroperasi pada bulan November 2018.

Tak Ada Lonjakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Setelah Lebaran


Sejumlah perusahaan asuransi kerugian memperkirakan klaim asuransi kendaraan bermotor tidak mengalami lonjakan setelah lebaran seiring dengan angka kecelakaan yang menurun.

Salah satu perusahaan yang memperkirakan klaim asuransi kendaraan bermotor tetap stabil setelah lebaran adalah PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia.

Deputy Direktur Klaim Purwoko memperkirakan, klaim asuransi kendaraan bermotor masih akan stabil pada bulan Juni yang bertepatan dengan libur lebaran pada 11 Juni -20 Juni 2018. Proyeksi ini karena melihat kasus klaim hingga Jumat (29/6/2018) masih sekitar 2.900 klaim.

Sementara itu, kasus klaim pada bulan sebelumnya atau Mei sekitar 2.922 klaim. Dia mengatakan perseroan hanya menerima klaim sebanyak 11 kasus di klaim center Jabodetabek selama libur lebaran.

"Kalau liat sepintas tidak ada kenaikan signifikan. Saya melihat malah hampir sama dengan bulan sebelumnya," katanya, Jumat (29/6/2018).

Menurutnya, kasus klaim yang stabil pada momen lebaran karena perseroan melakukan proses underwriting dengan baik yakni perseroan mengcover kendaraan dengan kondisi yang baik. Di samping faktor seleksi risiko, angka kasus klaim yang stabil juga diyakini karena kondisi infrastruktur yang baik.

Guna menjaga rasio klaim sepanjang tahun ini, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan bagian pemasaran dan underwriter mengenai teknis perolehan nasabah.

"Dari sisi risiko memang dari sisi underwritingnya harus diperhatikan. Faktor teknis lainnya, kondisi infrastruktur. Itu hanya salah satu faktor sehingga klaim stabil," imbuhnya.

Target Premi

Asuransi Cakrawala Proteksi menargetkan perolehan premi pada tahun ini mencapai Rp1,2 triliun atau meningkat 20% dari proyeksi tahun lalu sebesar Rp1 triliun. Hingga April 2018, perseroan mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp548 miliar atau tumbuh 12,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Head Product Development PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) Tanny Megah Lestari menyampaikan, penerimaan klaim pada bulan Juni menurun 20% dibandingkan dengan bulan Mei dan April. Namun demikian, pelaporan klaim masih akan terlihat pada bulan Juli.

Berdasarkan pelaporan Autocillin Mobile Claim, sebuah aplikasi pelaporan klaim, ada 4.000 laporan per bulan.

"Selama lebaran, potensi klaim terbanyak adalah dari kendaraan bermotor," ujar Tanny, Kamis (28/6/2018).

Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia kuartal I/2018 menunjukkan, klaim lini usaha asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp1,97 triliun atau menurun 0,3% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,97 triliun.

Rasio klaim lini usaha kendaraan bermotor pada kuartal I/2018 tercatat 41% atau membaik dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 48,1%.

sumber: bisnis