Asuransi Mobil Otomate

Paket asuransi Mobil terlengkap dari ACA asuransi yang menyediakan mobil pengganti.

Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo)

Asuransi pengangkutan ACA menawarkan proteksi lengkap terhadap risiko-risiko yang mengancam barang Anda yang diangkut baik melalui darat, laut, maupun udara..

Jumat, 26 April 2019

Rusia Lirik Investasi Pembuatan Kapal, Industri Galangan Kapal di Batam Bakal Bangkit?


Wakil Deputi Perdagangan Kementerian Pengembangan Ekonomi Federasi Rusia untuk RI, Chesnokov Alexander beserta rombongan berkunjung ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (22/4/2019) siang.

Dalam kunjungan ini, Chesnokov bertemu langsung dengan Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Dwianto Eko Winaryo beserta jajaran di salah satu ruang rapat BP Batam.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk menangkap peluang bisnis di Batam, sebagai tindak lanjut dari kegiatan Diplomatic Trip yang dihadiri Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Ludmila Vorobieva, 4 April silam.

Dwi menyambut baik antusias pemerintah Rusia dan menjabarkan secara detail peluang bisnis dan investasi di Batam, berikut sarana pendukung investasinya.

"Dengan posisi strategis dan sarana prasarana yang memadai, didukung 24 kawasan industri, Batam dengan tangan terbuka menyambut rekan-rekan investor dari Rusia untuk menjalin kerjasama yang baik," kata Dwi.

Ia menambahkan, bentuk kerjasama yang akan terjalin menjadi permulaan yang baik bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia.

"Salah satu fokus pengembangan ekonomi yang digalakkan pemerintah Federasi Rusia adalah industri pembuatan kapal. Dan Batam, menurut kami, sangat potensial untuk dilakukan penjajakan kerjasama, mengingat prospek galangan kapal di Batam sangat tinggi untuk pengembangan desain dan teknologi di bidang terkait," ujar Chesnokov.

Ia melanjutkan, pihaknya akan mengatur kunjungan untuk mengadakan pertemuan kembali ke Indonesia. Terutama di Batam.

Kunjungan ini untuk membicarakan lebih lanjut mengenai investasi dan kesempatan berbisnis bersama pelaku industri, khususnya industri pembuatan kapal yang akan dijadwalkan akhir Juli tahun ini.

Selain berkunjung ke BP Batam, Chesnokov dan Ilya dijadwalkan bertandang ke beberapa industri galangan kapal di Batam.

Seperti Citra Shipyard, BATAMEC, BSOA, Bandar Abadi Shipyard, dan SMOE Indonesia.

sumber:  tribunbatam

Selasa, 23 April 2019

Dokumen Polis Asuransi Hilang, Bisakah Ajukan Klaim?


Ada ketenangan bila kendaraan Anda dilindungi asuransi. Namun bagaimana jika dokumen polis hilang, entah karena kelalaian atau musibah? Padahal Anda hendak mengajukan klaim kendaraan yang bermasalah. Tidak perlu panik. Tetap laporkan hal ini pada perusahaan asuransi terkait. Dipastikan ada proses dan penyelesaian lebih lanjut.

“Tenang saja karena data itu sudah tercatat di kami (perusahaan asuransi). Jadi bila polis hilang, masih bisa pakai bukti lain. Sesuatu yang memastikan bahwa yang bersangkutan benar pemegang polis yang sah. Anda pun bisa menyertakan SIM, KTP, STNK, BPKB, surat keterangan dan syarat lain. Yang penting segera lapor dulu. Nanti dokumen lainnya bisa menyusul,” papar Laurentius Iwan Pranoto, Head of Communication and Event Asuransi Astra.

Jadi, jika pemilik dan kendaraan terlindungi asuransi, banyak benefit yang diberikan. Andai kendaraan terdampak risiko kerusakan berat, Anda tak butuh biaya besar untuk perbaikannya. Melalui asuransi kendaraan, mobil terproteksi dan perbaikan bakal ditanggung pihak asuransi. Namun ketentuan tetap berlaku, bergantung jenis polis apa yang diambil.

Untuk klaim asuransi syaratnya pun tak rumit. Tinggal mengajukan klaim dengan melaporkan kejadian kerusakan kendaraan ke perusahaan asuransi. Baiknya konsultasikan dahulu dengan menghubungi call center. Lalu datang langsung ke cabang terdekat atau sekarang bisa klaim melalui aplikasi. Pasalnya, perusahaan asuransi kini berlomba-lomba memberi kemudahan lewat aplikasi.

Namun sebelum mengajukan klaim, ada baiknya mengecek terlebih dahulu. Pastikan jenis polis asuransi yang Anda miliki. Apakah sudah mencakup perluasan jaminan akibat bencana alam seperti: tsunami, gempa bumi dan banjir atau belum. Sebab belum semua orang memahami, kalau proteksi ini merupakan tambahan alias opsional.

Artinya, bergantung pada keinginan konsumen. Mereka ingin menambahkan peluasan perlindungan dalam polis asuransinya apa tidak. Bila belum perluasan jaminan, maka pengajuan klaim bisa dipastikan tidak dapat diproses asuransi.

“Ketentuan klaimnya sudah lengkap di dalam polis. Misalnya ada total lost only (TLO) atau komprehensif (all risk) yang mencakup kerusakan ringan dan kehilangan. Hanya saja, itu belum termasuk melindungi dari bencana alam. Kenapa? Sebab proteksi ini merupakan opsi untuk konsumen. Jadi tergantung si pelanggan, mau menambah perluasan jaminan atau tidak. Tentu ada premi tambahannya,” Iwan menjelaskan.

Saat perluasan jaminan sudah ada, berarti mobil Anda terproteksi secara komplet. Sebab kita tidak dapat memprediksi kapan datangnya risiko itu. Saat mobil terkendala, misal kebanjiran atau membutuhkan bantuan darurat, Anda bakal sangat tertolong. Setelah menghubungi call center perusahaan asuransi, biasanya tim segera datang membantu. 

sumber:  oto

Senin, 22 April 2019

Asuransi Kendaraan Terkena Imbas Penjualan Mobil yang Turun


Menurunnya bisnis penjualan otomotif di awal tahun ikut berpengaruh pada bisnis asuransi kendaraan bermotor. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) mencatat pengiriman dari pabrik ke dealer (wholesales) pada Februari 2019 hanya mencapai 81.884 unit.

Jumlah ini turun 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan turun tipis 0,4% dibandingkan Januari 2019. Produksi mobil juga turun, per Februari 2019 produksi mobil hanya 94.716 unit, turun 6% secara tahunan dan 11% secara bulanan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menyatakan wajar apabila sector manufaktur cenderung wait and see menjelang pemilu. Pelaku pasar yang berencana akan melakukan investasi cenderung menunda hingga pemilu selesai.

"Ini juga mungkin ada pengaruhnya terhadap sektor riil dimana ada kecenderungan menahan belanja sampai hasil pemilu diumumkan. Perilaku ini cenderung membuat pertumbuhan premi asuransi sedikit tertahan, termasuk asuransi kendaraan bermotor. Namun kami masih mempelajari data Triwulan I tahun 2019," ujar Dody kepada Kontan.co.id pada Senin (15/04).

Kendati demikian, Dody menyebut Asosiasi optimis setelah pemilu berlalu dan keadaan kembali normal, maka premi asuransi akan meningkat termasuk lini kendaraan bermotor. Ia juga memprediksi seperti tahun-tahun sebelumnya kontribusi asuransi kendaraan bermotor dan property masih menjadi paling dominan tahun ini.

Data AAUI memperlihatkan premi asuransi kendaraan bermotor memberikan kontribusi 26,7% dari total premi tahun 2018 sebesar Rp 69,85 triliun. Tahun lalu premi asuransi kendaraan bermotor tumbuh 7,86% year on year (yoy) dari Rp 17,31 triliun menjadi Rp 18,67 triliun.

"AAUI tidak membuat estimasi angka pertumbuhan premi per lini bisnis, namun secara keseluruhan pertumbuhan premi diperkirakan 10% dibandingkan tahun 2018," tambah Dody.

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPM Insurance) mengaku premi untuk kendaraan bermotor di awal tahun mengalami penurunan hingga 15%. Presiden Direktur MPM Insurance Alexander Hendro Setokusumo menyatakan hal ini sejalan dengan data Gaikindo mengenai penurunan penjualan mobil.

"Saya dengar dari sumber bisnis saya di Lembaga pembiayaan juga ada aturan untuk batasan memberikan potongan harga bagi dealer, semua ada efeknya. Kuartal pertama memang ada tantangannya," ujar Alex kepada Kontan.co.id.

Melihatnya hal ini, Alex menyatakan untuk mengejar target pertumbuhan premi 15% tahun ini, pihaknya akan fokus pada lini bisnis lain salah satunya asuransi kredit multiguna. Adapun tahun lalu perusahaan ini mencatatkan pendapatan premi bruto tumbuh 23,75% yoy menjadi 338,12 miliar.

"Tahun lalu, MPM Insurance premi paling besar itu di kendaraan bermotor sekitar 60%, lalu properti 25%, sisanya di lini bisnis lain. Asuransi kendaraan bermotor tidak ditahan tapi bisnis bisa saja naik turun. Targetnya tahun ini, kendaraan bermotor beri kontribusi 50% dari total premi," papar Alex.

sumber: kontan

Selasa, 16 April 2019

Banyak Produk Baru, Industri Otomotif Makin Ketat


Persaingan di industri otomotif semakin ketat lantaran hadirnya sejumlah kendaraan baru. Sejak awal tahun ini, segmen kendaraan penumpang serta mobil baik facelift maupun produk baru, terus bermunculan.

Pada awal Januari 2019, Toyota mengenalkan sedan All New Camry. Adapun bersama Daihatsu, New Avanza dan New Xenia diluncurkan setelahnya. Kemudian, PT Honda Prospect Motor (HPM) juga meremajakan salah satu produk andalannya New Honda Mobilio.

Suzuki juga meluncurkan All New Ertiga dan varian sport dari model yang sama pada bulan lalu, sedangkan Nissan berusaha meraih pasar dengan memperbaharui produk andalannya, Serena.

Direktur Pemasaran 4W SIS Donny Saputra mengatakan bahwa salah satu strategi untuk mendongkrak penjualan adalah melalui penyegaran produk lama dan peluncuran produk baru.

“Tahun ini kami ada empat produk yang kami luncurkan, yang sudah launching di semester I/2019 adalah Ertiga Sport. Nanti di semester II/2019 akan ada model baru, tetapi ada juga yang facelift dari model yang sudah ada,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Pabrikan Eropa pun tidak mau kalah. Mercedes Benz meluncurkan sedan terbarunya yakni E350 EQ Boost dan BMW meluncurkan SUV (sport utility vehicle) BMW X5 yang legendaris.

Setali tiga uang, pabrikan asal China juga terus merangsek dengan meluncurkan produk anyar. Wuling meluncurkan Almaz dan DFSK meluncurkan Glory 560 di segmen SUV.

Dian Maharani, Brand Manager PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) mengatakan bahwa Almaz hadir sebagai SUV 5 penumpang dengan segudang fitur yang dibutuhkan masyarakat Indonesia saat ini.

sumber:  bisnis

Senin, 15 April 2019

PERDA TOWER: Makassar Wajibkan Operator Asuransikan Warga


Perusahaan yang membangun menara telekomunikasi atau menara base transceiver station (BTS) di Kota Makassar diwajibkan menyiapkan perlindungan asuransi terhadap masyarakat yang bermukim di sekitar infrastruktur tersebut.

Ketua Pansus Penataan Menara Telekomunikasi M. Yunus H.J. mengatakan perlindungan asuransi tersebut dimaksudkan sebagai langkah antisipasi jika terjadi hal-hal tang tidak terduga seperti menara roboh dan ada korban dari masyarakat, serta potensi lainnya seperti radiasi.

"Perusahaan pemilik tower maupun provider yang memiliki menara telekomunikasi nantinya harus menjamin asuransi untuk masayarakat yang bermukim di sekitarnya," ujarnya kepada Bisnis, Jumat 16 Maret 2012.

Ketentuan asuransi tersebut telah disepakati Pansus Perda Penataan Menara Telekomunikasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar yang dituangkan dalam pasal tentang pemberian jaminan asuransi kesehatan dan jiwa bagi masyarakat yang bermukim disekitar menara telekomunikasi.

Sementara salah satu item utama dalam rancangan Perda yakni pelibatan masyarakat, proses pembahasannya masih alot.

"Tapi kami targetkan, pekan depan seluruh pasal dalam rancangan Perda Penataan Menara Telekomunikasi sudah rampung," tegas Yunus.

Rancangan perda penataan menara telekomunikasi seutuhnya adalah inisiatif sejumlah anggota Dewan dengan tujuan menghindarkan Makassar ini menjadi hutan tower.

Selain itu, letak pembangunan tower nantinya harus jauh dari kawasan pemukiman. Minimal jarak antara menara dengan pemukiman, sama denga tinggi menara telekomunikasi itu sendiri serta akan dilengkapi pagar keliling.

Hingga tahun 2012, jumlah menara telekomunikasi di Makassar mencapai 120 unit lebih, dimana hampir seluruh perusahaan provider masing-masing memiliki tower BTS.

Informasi yang dihimpun Bisnis, perusahaan telecomunication service provider relatif enggan menggunakan menara bersama, apalagi kalau harus menggunakan tower bersama dengan provider lainnya.

Padahal salah satu pasal dalam Ranperda Penataan Menara Telekomunikasi menyebutkan satu BTS minimal digunakan dua provider guna menghindari potensi terjadinya hutan tower di kota ini.

sumber: bisnis 

Senin, 08 April 2019

Asuransi Umum Tunggu Aturan Teknis OJK Soal Unit-Linked


Pelaku industri asuransi kerugian masih menanti terbitnya regulasi teknis guna memacu pemasaran produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) yang dinilai sangat potensial.

Sejumlah asuransi umum pun sebenarnya mengaku telah mengajukan permohonan izin produk kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk. HSM Widodo mengatakan pihaknya sejak tahun lalu telah mengajukan permohonan izin. Menurutnya, emiten asuransi dengan kode saham ASBI ini menjadi salah satu perusahaan asuransi kerugian yang terbilang awal mengajukan izin tersebut.

Kendati begitu, pihaknya diminta untuk menunggu regulasi turunan yang mengatur teknis produk unit-linked tersebut di sektor asuransi umum.

“Asuransi Bintang sudah memohon license ke OJK sejak pertengahan tahun lalu,” ujarnya kepada Bisnis.com, belum lama ini.

Melalui pemasaran produk anyar ini, Widodo meyakini perusahaan asuransi umum dapat memiliki revenue stream dari fee based, layaknya asuransi jiwa. Dia mencontohkan salah satu fee based tersebut berupa biaya administrasi sekitar Rp25.000 atau setara dengan Rp300.000 per tahun.

Fee based itu, sebut dia, sebenarnya sama dengan premi asuransi kebakaran ruko pada umumnya. Namun, lantaran berupa fee based, perusahaan tidak diharuskan untuk menyiapkan pencadangan atau pun premi reasuransi.

“Sehingga langsung masuk ke bottom line. Fee based lain adalah dari asset management fee yang besarannya sebagai persentasi dari total asset under management.”

Widodo menilai pemasaran produk ini juga semakin membuka potensi pengembangan produk bagi asuransi kerugian, tidak seperti asuransi jiwa dengan produk tambahan atau rider dari unit-linked yang hanya berupa asuransi kecelakaan atau kesehatan.

Menariknya, jelas dia, fund dari unit-linked pada asuransi umum dapat diaplikasikan sebagai payment mechanism yang dinilai efektif untuk produk dengan premi kecil. Konsumen, jelasnya, dapat membeli produk tambahan yang bersifat sederhana, seperti asuransi kendaran untuk perjalanan jauh atau asuransi kesehatan untuk risiko demam berdarah selama musim hujan.

Dengan begitu, jelas dia, produk unit-linked yang dijual di asuransi kerugian tidak perlu dibungkus atau diiming-imingi dengan balutan investasi seperti yang terjadi di asuransi jiwa.

sumber:  bisnis

Kamis, 04 April 2019

Kapal Kontainer ke BICT Semakin Besar


Tahun ini kapal kontainer yang menyinggahi terminal peti kemas Belawan International Container Terminal (BICT) untuk melakukan aktivitas bongkar muat semakin besar. Indikasi ini bisa dilihat dari arus kunjungan kapal kontainer selama dua bulan pertama tahun 2019. Selama kurun waktu itu jumlah kapal yang berkunjung di BICT mengalami penurunan, namun aktivitas bongkar muat justru meningkat.

Kendati arus kunjungan kapal yang melakukan aktivitas bongkar muat barang ekspor dan impor di BICT turun sekitar 3,29 persen, namun aktivitas bongkar muat justru naik sekitar 4 persen.

Asisten Manajer Hukum dan SDM Pelindo 1 BICT Tengku Irfansyah kepada Medanbisnisdaily.com, Selasa (26/3) mengatakan, selama Januari-Februari 2019 arus kunjungan kapal kontainer yang menyinggahi BICT tercatat sebanyak 88 call. Jumlah ini turun sekitar 3,29 persen dibanding periode serupa 2018 yang jumlahnya 91 call.

Kendati arus kunjungan kapal selama dua bulan pertama 2019 mengalami penurunan sekitar 3,29 persen kata Irfansyah, namun aktivitas bongkar muat justru mengalami kenaikan sekitar 4 persen. Selama Januari-Februari 2019 kata Irfansyah, aktivitas bongkar muat tercatat mencapai 92.272 teus. Jumlah ini naik sekitar 4 persen dibanding periode serupa 2018 yang jumlahnya 89.133 teus.

Data ini membuktikan tambah juru bicara pengelola terminal peti kemas terkemuka di luar Pulau Jawa itu, memasuki tahun 2019 kapal kontainer yang berkunjung ke BICT sudah semakin besar.

sumber: medan bisnis daily


Selasa, 02 April 2019

PD Pasar Bertekad Bikin Pasar Baru Makin Nyaman


Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pengunjung, PD Pasar Bermartabat terus berupaya membenahi sejumlah fasilitas Pasar Baru, salah satunya memperbaharui asuransi gedung Pasar Baru. 

“(Pasar Baru) diasuransikan ulang. Karena jika menggunakan asuransi yang lama (yang dibuat oleh pengelola sebelumnya), ada regulasi yang berbeda,” ujar Kepala Bidang Umum dan Sumber Daya Manusia PD Pasar Bermartabat Hendra Setiawan, Selasa (26/3/2019), seperti dalam keterangan resmi yang diterima Ayobandung.com. 

PD Pasar Bermartabat mengelola Pasar Baru seiring dengan berakhirnya masa pengelolaan Pasar Baru oleh PT Atanaka Persada Permai (APP) beberapa waktu lalu. 

Di samping keamanan gedung, PD Pasar juga fokus memperbaiki sektor penunjang operasional Pasar Baru seperti kebersihan dan pengecatan ulang gedung. 

Dengan perbaikan ini, masyarakat dan para pedagang akan merasakan dampak positif. Pasar Baru di bawah pengelolaan kami, akan lebih baik, paparnya. Soal evaluasi pengelolaan parkir dan keamanan, Hendra mengatakan, tata kelola gedung diharapkan dapat mengurangi semrawutnya di salah satu pasar tertua di Kota Bandung tersebut. 
Sejak beralih ke tangan PD Pasar Bermartabat, sejauh ini sudah 30 persen kendala teknis maupun nonteknis bisa diselesaikan oleh tim transisi, ujar Hendra. Tim transisi ini, seperti dijelaskan Hendra, nantinya memiliki peran untuk mengelola Pasar Baru.

sumber:  ayobandung

Senin, 01 April 2019

Pertumbuhan Premi Asuransi Properti pada 2019 Diproyeksikan Landai


Pertumbuhan premi asuransi properti sebagai bagian dari lini asuransi harta benda diproyeksikan masih landai pada tahun ini.

Hal tersebut disebabkan asuransi harta telah mencatatkan kontribusi terbesar bagi premi asuransi umum.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad kepada Bisnis, Selasa (05/03/2019).

Dia menjelaskan pada 2018 premi asuransi harta benda didorong oleh sektor komersial dan residensial.

Dody menjelaskan, pada 2018 terdapat peningkatan lahan industri dan pembangunan gedung-gedung industri yang mendorong sektor komersial. Adapun, Kenaikan penjualan rumah-rumah tipe menengah mendorong pertumbuhan sektor residensial.

Meskipun begitu, premi asuransi harta benda dinilai tidak akan tumbuh signifikan pada tahun ini karena telah mencatatkan kontribusi besar bagi premi asuransi umum. Di mana, berdasarkan data AAUI, premi asuransi harta benda pada 2018 mencapai Rp19,03 miliar atau tumbuh 2,7% dibandingkan 2017 senilai Rp18,53 miliar.

"Karena kontribusinya sudah sangat besar bersama asuransi kendaraan, sehingga kalau ada peningkatan premi di lini bisnis ini [asuransi properti] tidak menyebabkan peningkatan rasio pertumbuhan yang sangat tinggi," ujar Dody kepada Bisnis.


Adapun, Direktur Utama PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi memproyeksikan premi asuransi properti di perusahaannya dapat tumbuh 10% pada tahun ini. Target tersebut didorong oleh tumbuhnya sektor industrial yang memberi kontribusi besar bagi lini bisnis asuransi properti Aswata.


Dody menjelaskan, pertumbuhan premi tinggi justru berpotensi dicatatkan lini bisnis lain yang kontribusinya masih rendah terhadap asuransi umum. Hal tersebut dapat didorong oleh premi asuransi umum yang diproyeksikan akan tumbuh double digit pada tahun ini.


"Untuk proyeksi 2019 kami membuat estimasi total premi asuransi umum naik 10% dari 2018 dengan asumsi indikator keuangan pemerintah tercapai. Tetapi kami tidak membuat breakdown estimasi pertumbuhan per lini bisnis," ujar Dody kepada Bisnis.

sumber: bisnis