Minggu, 26 Agustus 2018

Engineering Fee Industri Asuransi Masih Jadi Tantangan


Kendati capaian premi asuransi umum tumbuh positif, engineering fee masih menjadi tantangan untuk memaksimalkan profit hingga pertengahan 2018 ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody A.S Dalimunthe mengakui industri asuransi masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan efisiensi  pada biaya operasionalnya, terutama biaya pemasaran.

“Ke depannya kami berharap perbaikan tidak hanya terjadi pada performa premi, tetapi juga pada biaya operasional perusahaan,” kata Dody saat dihubungi Bisnis belum lama ini.

Perolehan premi industri asuransi mengalami pertumbuhan menggembirakan di level 13,23% menjadi Rp29,33 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa industri asuransi mulai mengalami peningkatan pertumbuhan premi ke taraf double digit secara konsisten.

Total laba komprehensif pada pertengahan tahun ini tercatat turun 7,85% menjadi Rp2,58 triliun (yoy). Hal tersebut diikuti dengan kenaikan beban usaha sebesar 11,26% atau senilai Rp2,73 triliun. Beban pemasaran menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dengan kenaikan hingga 41,75% senilai Rp1,10 triliun.

“Juga perlu digaris bawahi bahwa performa pertengahan tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu. Kami tentunya mengharapkan performa ini dapat terus dipertahankan,” paparnya.

Menurut Dody, AAUI sudah beberapa kali menyampaikan pendapat dan usulan ke OJK terkait biaya akuisisi.

Penyampaian rekomendasi dilakukan setelah melakukan diskusi dengan beberapa pihak seperti Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) dan anggota AAUI. Sementara AAUI belum melakukan pertemuan formal dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

Saat ini AAUI aktif melakukan koordinasi dengan OJK untuk mencari solusi atas tingginya biaya pemasaran di industri asuransi.

Pada saat yang sama, CEO PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi turut mengakui bahwa engineering fee masih menjadi tantangan perusahaan dalam mengembangkan bisnis.

“Iya masih. Jadi kami memaksimalkan profit dengan menekan biaya operasional dan menaikkan hasil investasi,” tuturnya.

sumber: bisnis 

0 komentar:

Posting Komentar