Selasa, 06 Agustus 2019

Berisiko Tinggi, Asuransi Untuk Perusahaan Tekstil Libatkan Beberapa Penanggung


Pengoperasian perusahaan tekstil rentan akan risiko kebakaran. Untuk menghindari hal tersebut, pelaku usaha tekstil menggunakan produk asuransi kerugian guna menjaga persediaan bahan baku dan mesin di pabrik.

Namun mengcover perusahaan tekstil tidak kecil. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody A.S. Dalimunthe mengungkapkan untuk mengcover perusahaan tekstil biasanya menggunakan skema koasuransi atau pertanggungan asuransi dicover oleh lebih dari satu penanggung.

“Biasanya kalau tekstil tidak bisa sendiri, tapi koasuransi. Teknisnya polis yang diterbitkan oleh leader koasuransi, namun semua pemberi koasuransi bertanggung jawab sesuai bagiannya masing-masing,” kata Dody kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).

Karena jumlah dicover besar, biasanya asuransi yang dilibatkan masih satu grup dengan kreditur perusahaan tekstil. Misalnya saja, perbankan yang punya perusahaan asuransi.

Meski demikian tidak semua okupasi tekstil menggunakan kosuransi karena ada yang dicover oleh satu penanggung. Namun dengan tipikal pertanggungan berisiko tinggi seperti tekstil, penggunaan koasuransi sebagai cara memitigasi dan penyebaran risiko.

Untuk besaran yang ditanggung asuransi, tergantung dari preferensi penanggung mulai dari profil risiko yang dicover dan risk appetite para penanggung.

sumber: kontan 

0 komentar:

Posting Komentar