Asuransi Mobil Otomate

Paket asuransi Mobil terlengkap dari ACA asuransi yang menyediakan mobil pengganti.

Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo)

Asuransi pengangkutan ACA menawarkan proteksi lengkap terhadap risiko-risiko yang mengancam barang Anda yang diangkut baik melalui darat, laut, maupun udara..

Rabu, 27 Maret 2019

Asuransi Tak Tanggung Kendaraan yang Sengaja Dirusak


Risiko kerusakan kendaraan bisa terjadi kapan saja. Jika kendaraan diasuransikan, maka secara umum penggantian biaya kerusakan masih bisa ditanggung. Namun, bila kerusakan dilakukan secara sadar dan sengaja, asuransi tak memberi jaminan kerugian. Berikut penjelasan VP Communication, Event and Service Management Asuransi Astra, L. Iwan Pranoto.

Ia menjabarkan, pada dasarnya asuransi dapat menyetujui klaim atas risiko kerusakan yang diajukan pemilik kendaraan. Untuk sepeda motor, misalkan, biasanya hanya perlindungan Total Loss Only (TLO). Jaminan ini hanya melindungi dari risiko pencurian dan kerusakan. Itupun berlaku jika biaya perbaikan sama dengan atau melebihi 75% dari harga kendaraan. Dan batas usia maksimal kendaraan 12 tahun.

Sedangkan untuk mobil, selain TLO ada perlindungan lain berupa comprehensive. Bedanya, ini yang menjamin risiko kerugian atas kerusakan sebagian (partial loss) dan menyeluruh (total loss). Semua ditanggung oleh asuransi. Dengan catatan, tidak dikecualikan dalam polis dan usia maksimal kendaraan 9 tahun.

“Tapi kalau rusaknya disebabkan karena disengaja akan berbeda. Atau saat kejadian ternyata si pengendara melanggar lalu lintas, tidak punya SIM atau surat kendaraan yang masih berlaku, maka proses klaim yang diajukan jelas tidak ditanggung oleh asuransi. Itu berlaku juga baik mobil maupun motor,” jelas Iwan.

Ketentuan itu tercantum jelas dalam polis asuransi. Merujuk pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI), Bab II Pengecualian, dalam pasal 3 ayat 4 disebutkan: “Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau biaya atas kendaraan bermotor. Lalu tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, jika disebabkan oleh tindakan sengaja tertanggung atau pengemudi. Dan pada orang yang bekerja atau orang suruhan tertanggung.”

“Pada saat terjadi kerugian atau kerusakan, kendaraan bermotor dikemudikan oleh seseorang yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang masih berlaku. Dan sesuai peruntukannya, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai lalu lintas yang berlaku. Sesuai ayat 4.5, kerugian juga tidak ditanggung jika: memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak diperuntukkan untuk kendaraan bermotor atau melanggar rambu-rambu lalu lintas.”

Maka itu, penting bagi pemilik kendaraan memahami ketentuan yang berlaku, dalam polis asuransi kendaraannya. Di sisi lain, kelengkapan berkendara seperti SIM dan STNK perlu menjadi perhatian. Sebab secara psikologis juga bisa memberikan ketenangan dalam berkendara. Rasa aman juga makin terasa, bila kendaraan sudah diasuransikan. Benefit yang diperoleh, bila sewaktu-waktu membutuhkan bantuan darurat. Anda bisa langsung menghubungi call center asuransi yang dipakai.

sumber: oto

Selasa, 26 Maret 2019

Inilah 10 Mobil yang Paling Laris di Kalangan Milenial


Ford dan General Motors meninggalkan sedan dan mulai fokus pada model kabin ganda, crossover, dan SUV yang dianggap lebih menguntungkan. Para pembuat mobil telah membenarkan hal ini dengan mengatakan bahwa mereka hanya merespons permintaan konsumen, karena crossover dan SUV lebih populer di kalangan konsumen. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan pilihan dari kelompok milenial.

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh QuoteWizard menunjukkan bahwa milenial lebih memilih sedan, karena mayoritas usia 22-37 tahun mencari penawaran asuransi untuk mereka. Menurut data 2018 yang dikumpulkan oleh perusahaan, sebagian besar milenial mengendarai Honda Accord. Diikuti oleh Nissan Altima, Honda Civic dan Toyota Camry. Satu-satunya non-sedan yang masuk 10 besar adalah Ford F-150 dan Jeep Grand Cherokee.

Meskipun meraih delapan dari 10 tempat teratas, studi ini menyarankan sejumlah milenial mungkin mengendarai sedan karena mereka tidak mampu membeli kendaraan yang lebih mahal. Riset ini dilakukan di wilayah Amerika Serikat. QuoteWizard mencatat rata-rata 2018 dari 10 kendaraan teratas yang dikendarai oleh milenial adalah dengan harga US$ 23.829 atau sekitar Rp 337 juta.

Sementara alasan finansial mungkin berperan, hal tersebut mungkin tidak menjelaskan semuanya, karena perusahaan mengutip studi yang menunjukkan kaum milenial cenderung lebih bahagia di lingkungan perkotaan dan telah pindah ke kota-kota dalam jumlah yang lebih besar. Periset menyatakan bahwa, kota memiliki lebih banyak pilihan transportasi daripada daerah pedesaan dan pinggiran kota, kelompok usia ini cenderung kurang membeli kendaraan besar atau mahal.

Penting untuk dicatat bahwa perusahaan hanya memeriksa penawaran asuransi mobil yang dihasilkan oleh pengguna situs web mereka. Inilah 10 kendaraan teratas yang dikendarai oleh milenial.

1. Honda Accord
2. Nissan Altima
3. Honda Civic
4. Toyota Camry
5. Hyundai Sonata
6. Chevrolet Impala
7. Ford F-150
8. Toyota Corolla
9. Ford Focus
10. Jeep Grand Cherokee

sumber:   tempo

Senin, 25 Maret 2019

MHE-Demag Dukung Pengembangan Green Building


Perusahaan manufaktur dan distributor material handling, MHE-Demag, turut mendukung pengembangan bangunan gedung dengan konsep hijau atau green building. Dukungan itu dilakukan dengan memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan dalam pemeliharaaan green building.

Salah satu langkah MHE-Demag adalah dengan menggelar event sebagai sarana berbagi pengetahuan tentang teknologi pendukung operasional bangunan gedung dengan konsep green building di sela pameran Indobuildtech 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City - Tangerang.

Grup usaha Jebsen & Jessen Group tersebut berkerjasama dengan Green Building Council Indonesia (GCBI) memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan seperti arsitek, konsultan mekanikal dan elektrikal dan lainnya mengenai pentingnya memilih perangkat pemelihara bangunan yang berkualitas seperti perangkat gondola dalam menerapkan green building.

Selain itu, salah satu konsep hijau dalam konsep green building juga memerlukan para perancang bangunan untuk dapat merencanakan penggunaan energi yang seefisiensi mungkin dengan jumlah emisi yang rendah/

Rana Yusuf Nasir, Pendiri Green Building Council Indonesia (GBCI) mengatakan, dalam merancang bangunan dengan konsep hijau atau ramah lingkungan harus didukung oleh perencanaan penggunaan perangkat penunjang pemeliharaan gedung yang pintar sehingga gedung dapat mencapai parameter efisiensi energi yang disyaratkan.

"Percuma juga green building didorong untuk tujuan menghemat biaya di masa depan jika tidak ada penunjang pemeliharaan khusus green building. Kalau masih menggunakan konsep konvensional, costnya malah justru akan lebih mahal." kata Rana dalam keterangan resminya Kamis (21/3).

MHE-Demag menawarkan gondola berstandar internasional dan sistem parkir otomatis dalam mendukung penerapan green building. Sistem parkir otomatis yang telah diinstal di beberapa titik di Jakarta dan Tangerang telah terbukti dapat membantu pengguna untuk memaksimalkan penggunaan lahan.

“Sistem parkir mobil otomatis yang kami tampilkan merupakan jawaban terhadap keperluan lahan yang semakin hari semakin meningkat dibarengi dengan ketersediaan lahan yang semakin terbatas.” kara Bobby Cangkrama, General Manager Sales MHE-Demag Indonesia.

Bobby menjelaskan salah satu tipe sistem parkir otomatis mengusung adalah Automated Guided Vehicle yang mengusung konsep eco and user friendly. Sistem ini memungkinkan kontribusi terhadap pengurangan emisi karena mesin mobil dalam keadaan tidak aktif pada saat proses pengambilan mobil berlangsung.

MHE-Demag saat ini telah beroperasi di beberapa Negara antara lain Myanmar, Australia, Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Taiwan, Timor-Leste, Thailand dan Vietnam.

MHE-Demag memproduksi dan menyediakan layanan purna jual untuk overhead crane, hoist, gantry cranes, monorail hoists, slewing jibs, perlengkapan gudang seperti forklift trucks, reachtrucks, power pallet trucks, stackers dan dock levelers, aerial work platform, building maintenance unit untuk keamanan kerja di lokasi yang tinggi, dan juga sistem parkir mobil otomatis.

sumber: kontan 

Jumat, 22 Maret 2019

Bertambah Lagi, Kini Ada 17 Perusahaan Asuransi Ekspor Impor Terdaftar di Kementrian Perdagangan


Kementerian Perdagangan (Kemdag) RI mencatat, per 11 Maret 2019, ada 17 perusahaan asuransi nasional yang memperoleh persetujuan pendaftaran untuk menggarap asuransi muatan laut (marine cargo insurance) untuk ekspor dan impor barang tertentu. Sebelumnya, per 6 Maret 2019, ada 16 perusahaan asuransi yang mendapat persetujuan pendaftaran tersebut.

Sebanyak 17 perusahaan asuransi ini adalah PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Adira Dinamika. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Lippo General Insurance Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Asuransi Wahana Tata, PT AIG Insurance Indonesia, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT Chubb General Insurance Indonesia, PT Asuransi Kresna Mitra Tbk, dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia.

Selain itu, ada dua perusahaan yang mendafttarkan diri secara konsorsium. Pertama, PT MNC Asuransi Indonesia yang beranggotakan PT Asuransi Kresna Mitra Tbk. Kedua, PT KB Insurance Indonesia yang beranggotakan PT Asuransi Samsung Tugu dan PT Meritz Korindo Insurance.

Untuk memperoleh persetujuan pendaftaran dari Kemdag, perusahaan asuransi harus melengkapi beberapa dokumen. Berkas-berkas tersebut meliput fotokopi izin usaha dan fotokopi surat izin memasarkan asuransi muatan laut dari OJK, serta fotokopi dokumen yang menyatakan modal disetor minimal Rp 100 miliar dan ekuitas minimal Rp 500 miliar, baik secara individu maupun konsorsium.

Selain itu, perusahaan asuransi juga wajib menyertakan surat keterangan yang setidaknya memuat alamat kantor cabang atau perwakilan di daerah Indonesia atau sentra ekspor barang tertentu. Di samping itu, perusahaan juga harus menyertakaan surat keterangan alamat agen klaim di negara tujuan ekspor atau di negara yang memiliki hubungan bisnis jasa asuransi dengan negara tujuan ekspor.

Menurut Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), mengacu pada laporan keuangan 2017 yang sudah diaudit, ada 18 perusahaan asuransi nasional yang sudah memenuhi persyaratan pemerintah dengan ekuitas minimal Rp 500 miliar.

Sementara itu, ada 35 yang harus membentuk konsorsium untuk memenuhi minimal ekuitas tersebut, sebab masing-masing perusahaan asuransi masih memiliki ekuitas di bawah Rp 500 miliar.

sumber: kontan 


Kamis, 21 Maret 2019

Kemenhub Paparkan Program Prioritas Kapal Perintis & Tol Laut


Kementerian Perhubungan telah menetapkan program prioritas yang akan dijalankan pada 2019 berkaitan dengan upaya peningkatan pelayanan angkutan laut perintis dan Tol Laut.

Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut Wisnu Handoko mengatakan bahwa salah satu program prioritas yang akan dijalankan ialah mengoperasikan secara optimal seluruh kapal yang sudah dibangun melalui program Proyek Strategis Nasional (PSN).


Program lainnya adalah membangun level konektivitas dengan semua armada kapal, dan kewajiban pelayanan publik yang meliputi kapal induk angkutan barang, kapal PSO penumpang, kapal kontainer feeder, kapal perintis, kapal SDP, kapal rede, dan kapal pelra.


“Dengan demikian, distribusi logistik diharapkan bisa end-to-end,” ujarnya dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Perintis dan Tol Laut 2019, Rabu (21/3/2019).


Wisnu mengungkapkan hal yang juga tak kalah penting yang akan dijalankan ialah meningkatkan konektivitas antar moda perintis darat, laut, dan udara agar tidak terputus.


Kemudian, memantapkan penggunaan smart logistics dengan teknologi informasi. Selanjutnya, memantapkan sinergi penatalaksanaan dan pengawasan distribusi logistik bersama kementerian perdagangan melalui gudang-gudang gerai maritim.


“Yang terakhir adalah kami akan mendorong peranan pemda dalam meningkatkan konsolidasi muatan balik hasil produksi daerah,” ucapnya.


Menurutnya, peranan pemda dianggap sangat penting untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang sudah disediakan berkaitan dengan tol laut.


Lebih lanjut, Wisnu menjelaskan kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perintis dan Tol Laut 2019 diselenggarakan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai stakeholder dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan laut perintis dan Tol Laut bagi masyarakat di daerah yang masih tertinggal, terpencil, terluar, perbatasan dan belum berkembang.

sumber: bisnis

Rabu, 20 Maret 2019

Asuransi untuk Mobil Baru


Memiliki mobil merupakan dambaan semua orang. Sekarang mobil tidak menjadi barang yang mewah lagi. Mobil lebih dikategorikan dalam kebutuhan sekunder sebagai alat transportasi.

Harga mobil sekarang ini juga banyak yang sudah terjangkau. Mobil sangat membantu seseorang yang memiliki mobilitas tinggi.

Tidak hanya itu, mobil juga dapat membantu orang dalam kegiatan sehari-hari seperti menjemput anak di sekolah, belanja ke mall, pergi ke kantor, dan lain-lain.

Jika Anda memiliki uang yang cukup, Anda bisa membeli mobil dengan tunai ataupun kredit mobil baru. Namun bagaimana jika mau memiliki mobil tapi uangnya terbatas? Apakah bisa?

Tenang saja, dengan uang yang terbatas tetap bisa memiliki mobil kok. Salah satu pilihannya adalah dengan mencari yang bekas.

Mobil bekas bisa dibeli dengan kredit ataupun tunai. Tentunya, mobil bekas akan jauh lebih murah harganya daripada mobil baru. Uang muka mobil bekas lebih rendah serta cicilannya juga lebih sedikit jika dibandingkan dengan kredit mobil baru.

Jika nantinya mobil bekas tersebut dijual maka rata-rata harga mobil bekas tidak akan jatuh jauh dari mobil baru kok.

Apalagi mobil bukan merupakan sebuah investasi. Mobil pasti akan mengalami depresiasi atau penurunan harga. Oleh karena itu, mobil bekas bisa menjadi sebuah pilihan yang menarik.

Namun, pilihan ada di tangan Anda. Anda yang menentukan apakah Anda mau kredit mobil baru atau kredit mobil bekas.

Lalu, hal apa yang perlu dipertimbangkan lagi ketika membeli kredit mobil? Salah satu jawabannya adalah asuransi kendaraan.

Ketika memilih untuk melakukan kredit mobil, maka sudah dapat dipastikan wajib dilindungi oleh asuransi kendaraan.

Asuransi kendaraan bermaksud untuk melindungi mobil yang selama kredit masih menjadi milik leasing atau bank. Walaupun yang membayar preminya adalah nasabah.

Namun, sebenarnya apakah biaya premi asuransi yang didapatkan bisa lebih hemat lagi? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak tips memilih asuransi kredit mobil berikut ini.

Tips Memilih Asuransi Mobil
Kali ini rubrik Finansialku akan berbagi tips-tips memilih asuransi mobil baru. Berikut tips memilih asuransi mobil baru.



#1 Jangan Mudah Tergiur dengan Iming-Iming Paket Kredit Mobil yang Ditawarkan
Paket yang ditawarkan untuk kredit mobil nampaknya sangat menggiurkan. Anda juga tidak perlu repot-repot memilih asuransi untuk kredit mobil Anda.

Misalnya bunga nol persen, yang merupakan strategi marketing dari perusahaan. Tetapi bisa saja sebenarnya ada biaya lain yang dinaikkan.

Namun Anda perlu mengetahui bahwa biasanya asuransi yang ada dalam paket kredit mobil pasti lebih mahal jika dibandingkan dengan mendatangi langsung perusahaan asuransi.

Termasuk juga biaya-biaya asuransi all risk lainnya di tahun pertama. Beban biaya asuransi pada tahun pertama tersebut bisa saja diakumulasikan di tahun kedua masa kredit. Jadi, bayar asuransi di tahun kedua besarnya dua kali lipat.

#2 Mencari Informasi dari Beberapa Perusahaan Asuransi
Anda harus rajin-rajin untuk mencari informasi ke beberapa perusahaan asuransi.

Dari pencarian informasi, maka Anda dapat memilih perusahaan asuransi mana yang menyediakan rate lebih rendah. Dengan rate yang lebih rendah, tentunya Anda akan lebih hemat.

#3 Memilih Jenis Risiko yang Ditanggung Asuransi
Pada dasarnya terdapat 2 jenis risiko yang ditanggung oleh asuransi yaitu jenis Total Lost Obly (TLO) dan all risk. Jenis risiko Total Lost Only (TLO) ratenya lebih kecil dari pada all risk.

Bahkan perbandingan ratenya cukup jauh. Untuk rate TLO yaitu 0,8% sedangkan untuk rate all risk 1,3-3%. Besaran rate dihitung dari nilai mobil.

Namun, hal penting yang perlu Anda pahami adalah TLO hanya menjamin kerugian apabila mobil mengalami kerusakan di atas 75% karena kecelakaan parah, hilang akibat dicuri, ataupun karena hal lainnya.

Sedangkan untuk kerusakan minor tidak ada penggantian. Tapi, seharusnya kerusakan minor yang tidak ditanggung bukan menjadi masalah yang besar karena kerusakan minor biasanya masih bisa ditanggung sendiri.

Apalagi untuk mobil baru, tentunya jarang sekali terjadi kerusakan minor. Tapi sayang, pada umumnya perusahaan leasing tidak mau jika nasabahnya mengambil asuransi TLO.

Hal tersebut dikarenakan mobil yang dikreditkan tersebut masih berstatus milik aset leasing selama kredit mobil tersebut belum lunas.

#4 Mencari Sendiri Perusahaan Asuransi yang Menawarkan Jenis All Risk
Seperti yang telah disebutkan pada tips ke-3 bahwa biasanya perusahaan leasing tidak mau jika nasabahnya mengambil asuransi TLO. Namun, Anda tidak perlu putus asa karena masih ada cara lain untuk Anda berhemat.

Cara tersebut adalah dengan mencari sendiri perusahaan asuransi yang menawarkan jenis all risk.

Namun, keputusan ini juga sangat tergantung pada kebijakan leasing. Karena biasanya leasing mewajibkan nasabahnya untuk mengambil kredit satu paket dengan asuransi yang ditawarkan.

Hal yang bisa Anda coba lakukan adalah dengan bernegosiasi. Misalnya dengan meminta pihak leasing untuk memberikan daftar perlindungan apa saya yang termasuk dalam asuransi all risk tersebut.

Kemungkinan besar terdapat tambahan perluasan jaminan seperti banjir, sabotase, kerusuhan dan lain-lain.

Dengan begitu, maka premi asuransi yang ditanggung menjadi besar. Dapat diasumsikan premi murni asuransi all risk mencapai 2,5% dari harga kendaraan. Kemudian ditambah lagi dengan biaya perluasan jaminan.

Contoh rincian premi asuransi kredit mobil dengan harga mobil sebesar Rp250 juta. Berikut rincian bayar preminya.

-  Premi murni 2,5% Rp6.250.000
-  Jaminan banjir 0,35% Rp875.000
-  Kerusuhan 0,35% Rp875.000
-  Sabotase 0,15% Rp375.000
-  Total Premi Rp8.375.000

Itulah jumlah premi yang harus dibayar setiap tahunnya. Baik ada kecelakaan atau tidak Anda tetap wajib membayarnya.

Jika ada kecelakaan, biasanya tidak sampai sebesar itu habisnya. Apalagi, kalau mengajukan claim di asuransi biasanya juga dikenakan biaya tambahan dari perusahaan asuransi tersebut.

Paling tidak besaran biaya asuransi tersebut sudah Anda ketahui sejak awal sebelum akad kredit mobil dilakukan. Hal tersebut dapat Anda pertimbangkan dalam memilih leasing yang tepat.

Siapa tahu masih ada perusahaan leasing lainnya yang menawarkan kredit dengan bunga dan biaya asuransi yang lebih rendah.

sumber:  finansialku

Selasa, 19 Maret 2019

Asuransi Umum Belum Lirik Instrumen Investasi Baru


Sejumlah instrumen investasi baru yang ditawarkan dalam beberapa regulasi OJK dinilai belum menjadi pilihan utama asuransi kerugian.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan sejumlah instrumen dengan karakteristik liabilitas jangka pendek, seperti deposito dan surat berharga negara (SBN) masih menjadi pilihan utama.

"Kembali ke karakteristik investasi asuransi umum, yang diinginkan adalah liquid dan aman. Oleh Karena itu, masih lebih dominan deposito dan SBN," ujarnya dikutip Bisnis.com, Selasa (13/3/2019).

Dody menilai sebenarnya opsi baru tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan sepanjang aman dan bertenor jangka pendek. Salah satu opsi menarik, jelas dia, adalah MTN sebab menjanjikan return yang baik.

Kendati begitu, minat pelaku usaha pada MTN dinilai akan sangat tergantung pada profil penerbitnya.

"Yang lainnya sepanjang aman dan jangka pendek pasti akan dipertimbangkan."

Sementara itu, pelaku asuransi kerugian mengaku belum berniat untuk memanfaatkan sejumlah instrumen investasi baru lantaran sudah mampu mengoptimalkan pengelolaan dana pada sejumlah opsi konvensional.

Nicolaus Prawiro, Vice President PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, mengatakan pihaknya masih dominan memanfaatkan instrumen konvensional, seperti deposito, surat berharga negara atau SBN, dan reksa dana.

Sejumlah kecil dana kelolaan, kata dia, juga ditempatkan pihaknya pada obligasi korporasi dan saham.

Menurutnya, jumlah dana kelolaan yang dinilai relatif belum begitu besar menjadi faktor utama pihaknya menjatuhkan pilihan pada sejumlah instrumen tersebut. Nicolaus meyakini komposisi investasi yang dipilih pihaknya saat ini sudah terbilang aman dan prudent.

“Kami optimalkan dana investasi kami yang tidak begitu besar ini di produk konvensional,” ujarnya.

Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya belum memanfaatkan instrumen-instrumen baru tersebut. Namun, dia menilai instrumen baru seperti MTN, memang bisa menjadi salah satu opsi asuransi umum.

Kendati begitu, jelasnya, pihaknya harus mengetahui dengan rinci pihak yang menerbitkan MTN. Langkah itu, sebut Nicolaus, penting untuk menghindari kerugian akibat gagal bayar.

“Buat saya, yang paling penting adalah prinsip prudent. Paling tidak kami tahu siapa penerbit MTN,” sebut dia.

Terpisah, Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata Christian Wanandi juga mengaku pihaknya belum memanfaatkan instrumen baru tersebut. Menurutnya, sejumlah opsi baru itu belum sesuai dengan kharakteristik liabilitas asuransi umum.

“Liability kami kan jangka pendek. Jadi, kami mencari instrumen yang jangka pendek juga,” sebut dia.

Adapun, para pelaku asuransi jiwa lebih memilih sejumlah instrumen investasi konvensional sebagai pilihan utama, ketimbang sejumlah opsi baru yang dimungkinkan regulasi anyar.

sumber:  bisnis

Selasa, 12 Maret 2019

Kini Kapal Pesiar Besar Bisa Sandar di Benoa


Pelabuhan Benoa Bali yang dikelola oleh Pelindo III telah menyelesaikan pengerukan dan pendalaman alur sehingga kapal pesiar berukuran besar bisa langsung sandar di dermaga.

Setelah dikeruk, kedalaman alur bertambah dari semula 9 meter di bawah permukaan air (low water spring/LWS) menjadi 12 meter LWS. Kedalaman itu memungkinkan kapal pesiar dengan panjang (length of all/LoA) lebih dari 350 m sandar di dermaga. Sebelum alur dikeruk, kapal hanya dapat berlabuh di luar pelabuhan.

“Dengan ada revitalisasi, tentunya akan menambah minat kedatangan kapal pesiar karena sisi keamanan dan kenyamanan terjamin,” ujar Direktur Teknik PT Pelindo III (Persero) Joko Noerhudha, Senin (11/3/2019).

Tak hanya kolam dermaga untuk cruise, kolam di dermaga timur dan selatan serta kolam dermaga curah cair dan gas juga dikeruk dari 8-9 meter LWS menjadi 12 meter LWS.

Area untuk berputar kapal (turning basin) pun diperlebar sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari semula 300 meter menjadi 420 meter. Demikian pula lebar kolam timur yang ditambah dari semula 150 meter menjadi 200 meter, dan lebar kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.

Pelindo III juga meningkatkan kapasitas gedung terminal penumpang kapal pesiar dari semula hanya sanggup menampung 900 orang menjadi 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 m2. Realisasi pembangunan gedung ini telah 58% dan dijadwalkan selesai semester II/2019.

Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Toto Nugroho Pranatyasto menambahkan pengerukan kolam dan pendalaman alur akan meningkatkan jumlah  kunjungan kapal pesiar ke Benoa. Bahkan, tidak sekadar menjadi tempat transit, Pelabuhan Benoa akan menjadi home port cruise di mana kapal pesiar berangkat dari Benoa, kemudian berkeliling ke Indonesia timur, lalu akan kembali lagi ke Benoa.

“Home port cruise akan berdampak positif bagi perekonomian di Bali. Saat kapal pesiar bersandar di pelabuhan, turis akan meningkatkan length of stay dan pada akhirnya mereka lebih banyak berbelanja. Hotel, restoran, toko-toko souvenir, kendaraan umum atau sewa juga akan menuainya,” ujar Toto.

Untuk mendukung pelabuhan Benoa menjadi 'rumah' bagi kapal pesiar, Pelindo III juga sedang melakukan pengembangan lain, a.l. penataan kembali zona peruntukan kapal wisata, BBM dan gas, perikanan, serta mempercantik kawasan pelabuhan, terutama terminal internasional, dengan sentuhan artistik khas Bali. 

Jumlah penumpang kapal pesiar di Benoa pada 2018 tercatat 54.802 orang wisatawan mancanegara, naik 5% dibanding tahun sebelumnya yang hanya 52.125 orang. Jumlah kapal pesiar yang berkunjung tahun lalu 67 unit. Tahun ini, terdapat 75 rencana kunjungan cruise ke Benoa.

Benoa menyumbang sekitar 45% terhadap total jumlah wisatawan mancanegara penumpang kapal pesiar yang singgah di pelabuhan yang dikelola Pelindo III yang pada 2018 sebanuak 125.218 orang.

sumber:  bisnis 

Kamis, 07 Maret 2019

Perusahaan Asuransi Ekspor Impor Terdaftar Kemdag Bertambah Jadi 15 Perusahaan

                                                                          Ilustrasi

Kementerian Perdagangan (Kemdag) RI mencatat, per Februari 2019, ada 15 perusahaan asuransi nasional yang memperoleh persetujuan pendaftaran untuk menggarap asuransi muatan laut (marine cargo insurance) untuk ekspor dan impor barang tertentu.

Sebelumnya, per 25 Februari 2019, ada 14 perusahaan asuransi yang mendapat persetujuan pendaftaran tersebut. Sejumlah perusahaan asuransi tersebut adalah PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Adira Dinamika. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Lippo General Insurance Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk dan PT Asuransi MSIG Indonesia.

Kemudian ada PT Asuransi Wahana Tata, PT AIG Insurance Indonesia, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT Chubb General Insurance Indonesia, PT Asuransi Kresna Mitra Tbk, dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia.

Untuk memperoleh persetujuan pendaftaran dari Kemdag RI, perusahaan asuransi harus melengkapi beberapa dokumen. Berkas-berkas tersebut meliput fotokopi izin usaha dan fotokopi surat izin memasarkan asuransi muatan laut dari OJK, serta fotokopi dokumen yang menyatakan modal disetor minimal Rp 100 miliar dan ekuitas minimal Rp 500 miliar, baik secara individu maupun konsorsium.

Selain itu, perusahaan asuransi juga wajib menyertakan surat keterangan yang setidaknya memuat alamat kantor cabang atau perwakilan di daerah Indonesia atau sentra ekspor barang tertentu.

Di samping itu, perusahaan juga harus menyertakaan surat keterangan alamat agen klaim di negara tujuan ekspor atau di negara yang memiliki hubungan bisnis jasa asuransi dengan negara tujuan ekspor.

Perusahaan juga perlu membuat surat pernyataan kesanggupan untuk membangun sistem yang terkoneksi dengan INATRADE. Sebagai informasi, INATRADE adalah sistem pelayanan terpadu perdagangan pada Kemdag RI secara online.

Ketentuan lainnya adalah calon perusahaan terdaftar tidak boleh sedang terkena sanksi pembatasan kegiatan usaha oleh OJK. Sebelum mengajukan pendaftaran ke Kemdag RI, fotokopi dokumen-dokumen tersebut harus mendapat tanda sah dari OJK.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, mengacu pada laporan keuangan 2017 yang sudah diaudit, ada 18 perusahaan asuransi nasional yang sudah memenuhi persyaratan pemerintah. Alasannya, 18 perusahaan asuransi ini sudah memiliki ekuitas minimal Rp 500 miliar.

Sementara itu, ada 35 yang harus membentuk konsorsium untuk memenuhi minimal ekuitas tersebut, sebab masing-masing perusahaan asuransi masih memiliki ekuitas di bawah Rp 500 miliar.

sumber:  kontan 

Selasa, 05 Maret 2019

Reasuransi Gelar Turnamen Golf


Turnamen golf antarpemangku kepentingan di industri asuransi, Indonesia Re - PGAI Match Play 2019, secara resmi dibuka.

Sebanyak 32 peserta yang berasal dari perusahaan asuransi, reasuransi, dan broker asuransi mengikuti turnamen yang memperebutkan piala bergilir dan uang tunai lebih dari Rp100 juta tersebut.

Ketua Persatuan Golf Asuransi Indonesia (PGAI) Robby Loho mengatakan pihaknya telah menyaring para peserta dari 150 anggota aktif. Dia mengatakan turnamen ini nantinya menggunakan aturan dasar best groas atau tidak lagi menggunakan ukuran handicap.

Dengan begitu, jelasnya, pihaknya bisa terus meningkatkan kualitas permainan para anggotanya.

"Harapannya secara kualitatif, ada peningkatan permainan dari peserta," jelasnya di sela-sela kick off meeting Indonesia Re - PGAI Match Play, Selasa (5/3/2019).

Roby juga menghaturkan terima kasih kepada PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re yang masih bersedia menjadi sponsor tunggal. BUMN di bidang reasuransi sudah empat tahun menjadi sponsor tunggal turnamen ini.

"Biaya untuk itu tak sedikit. Selain turnamen, ada juga pelatihan," kata Roby yang juga merupakan Presiden Direktur PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein).

Kocu Andre Hutagalung, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, mengatakan selain kompetisi, kegiatan ini diselingi dengan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam olahraga ini. 

Apalagi, jelas dia, golf dinilai sebagai sarana bagi pelaku industri asuransi untuk membangun persahabatan dan bisnis.

"Membangun persahabatan melalui golf di Jadi, ada teman untuk berkembang. Model ini yang akan kami kembangkan," sebut dia.

Turnamen ini akan diselenggarakan pada bulan ini dengan sistem gugur dalam 5 game.

sumber:bisnis 

Minggu, 03 Maret 2019

Cari Instrumen Likuid, Asuransi Umum Masih Bakal Andalkan Investasi di Deposito


Asuransi umum pada 2019 ini diperkirakan masih banyak menempatkan investasi di deposito. Hal ini karena berdasarakan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir 2018 lalu, deposito masih mendominasi penempatan investasi asuransi umum sebesar 36% disusul reksadana 22% dan obligasi pemerintah 13%.

Dody Achmad Sudiyar Dalimunte Direktur Eksekutif AAUI penempatan investasi di deposito dilakukan untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan asuransi umum tetap likuid.

“Deposito karena dapet dicairkan sewaktu waktu,” kata Dody kepada kontan.co.id, Senin (25/2). 

Selain deposito biasanya perusahaan asuransi umum juga menempatkan dananya di obligasi pemeirntah karena memberikan bunga lebih tinggi.

Salah satu yang menyebabkan realisasi hasil investasi adalah terkait dana investasi.

Christian Wanandi, Direktur Utama PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) mencatat penempatan investasi terbesar saat ini adalah di deposito dan obligasi.

Karena Asuransi Aswata masih terus melakukan pengembangan jaringan kantor, perusahaan akan menjaga kenaikan target investasi sekitar 5%-10% diatas bunga deposito.

Sementara Grace Juliana, Direktur Finance & Accounting PT Asuransi Cakrawala Proteksi mengatakan strategi penempatan dana di 2019 tidak terlalu berbeda dengan 2018. “60% tetap di deposito, 20% di SBN, 15% di reksadana atau obligasi corporate dan sisanya di Saham2 LQ45,” kata Grace. 

sumber: kontan