Senin, 19 November 2018

Lebih Untung Mana, Perbaikan Mobil Biaya Sendiri atau Tanggungan Asuransi?


Bagi pemilik kendaraan, memutuskan untuk menggunakan asuransi merupakan hal yang perlu banyak pertimbangan. Sejatinya, untuk melindungi dan memberikan rasa aman, mengasuransikan mobil atau motor kesayangan merupakan hal yang wajib dilakukan.

Dengan begitu, saat kendaraan mengalami masalah, seperti terlibat kecelakaan atau kehilangan, si empunya mendapatkan biaya perbaikan atau penggantian dari perusahaan asuransi.

Lalu, saat mobil rusak karena kecelakaan, lebih untung mana memperbaiki kendaraan dengan biaya sendiri atau tanggunan asuransi?

Dijelaskan Gunawan S. Salim, Chief Marketing Officer Retail Business Asuransi Astra (Garda Oto), jika berbicara perbaikan mobil pastinya lebih untung pemilik yang menggunakan asuransi mobil, dibanding yang tidak dan melakukan perbaikan sendiri.

"Saat GIIAS 2018 lalu, kami memiliki permainan simulasi perbaikan mobil. Untuk mobil Toyota Fortuner, bemper, pintu, dan fender rusak diperbaiki tiga jenis saja biayanya Rp 6 juta," jelas Gunawan saat ditemui Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, dengan memperbaiki tiga jenis kerusakaan itu saja, jika dihitung premi di Garda Oto, hanya Rp 5 juta setahun. Jadi, bisa diartikan menggunakan asuransi lebih menguntungkan. Namun, lain persoalan jika memang mobil selama menggunakan asuransi tidak mengalami masalah.

"Asuransi ini kan managing risiko. Jadi, kalau managing bener ya bener, kalau salah ya berantakan (untuk perusahaan asuransinya)," pungkas Gunawan.

Begini Untung Rugi Pakai Asuransi TLO dan Komprehensif
Sebelum memilih asuransi terpercaya, pemilik kendaraan harus mengetahui jenis asuransi yang sering digunakan, yaitu TLO atau total lost only atau kehilangan seluruhnya dan all risk atau komprehensif atau secara umum segala risiko.

Lalu, di antara keduanya, mana yang lebih menguntungkan? Dijelaskan Gunawan S. Salim, Chief Marketing Officer Retail Business Asuransi Astra (Garda Oto), untuk asuransi jelas lebih baik komprehensif.

"Kalau komprehensif, mobil lecet sedikit saja bisa diganti. Apalagi kondisi di Jakarta, dengan lalu lintas yang padat potensi kesenggol lebih besar," jelas Gunawan, di sela-sela peluncuran Happyone.id di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).

Lanjutnya, dengan asuransi komprehensif mobil kesenggol diganti, namun kalau TLO harus kerusakan 75 persen baru diganti. "Kalau komprehensif, cacat sedikit saja diperbaiki," tegasnya.

Nah, bagi konsumen yang hendak mengganti dari asuransi TLO dan komprehensif bisa saja, namun ada penambahan biaya yang harus dibayarkan lebih.

"Biasanya, pembelian kredit asuransi tiga tahun. satu tahun komprehensif, dua tahun TLO. Begitu komprehensif habis, TLO bisa dinaikan, tapi bisa berhasil bisa juga tidak. Preminya lebih mahal sekitar 30 persen dari TLO ke komprehensif," pungkas Gunawan.

sumber: liputan6

0 komentar:

Posting Komentar