Kamis, 29 November 2018

Kini Saatnya Perusahaan Asuransi Membidik Generasi Milenial


Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna mengatakan, jumlah penduduk Indonesia sampai akhir 2018 mencapai lebih dari 265 juta jiwa. Sementara yang memiliki asuransi baru mencapai 1,7 %. 

"Jumlah penduduk yang sangat besar ini, merupakan opportunity, khususnya bagi industri asuransi di Indonesia untuk dapat mengedukasi dan menjelaskan pentingnya asuransi sebagai investasi jangka panjang bagi masyarakat. Sehingga masyarakat akan sadar pentingnya asuransi untuk memproteksi dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, sakit dan musibah lain yang mungkin datang, baik kepada diri sendiri, keluarga dan harta benda," papar Dadang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan asuransi membidik generasi milenial, dengan membuat layanan asuransi yang sesuai kebutuhannya. 

Langkah itu perlu dilakukan mengingat angka penetrasi asuransi di Indonesia masih 3%. 

Saat kegiatan Insurance Day 2018 di Trans Studio Mal (TSM), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung,  Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi mengatakan, perusahaan asuransi harus memikirkan bagaimana asuransi bisa menggunakan teknologi sehingga akses semakin mudah. 

"Perusahaan asuransi harus melihat, bagaimana minat dan keinginan masyarakat milenial. Bagaimanapun mereka adalah potensi kedepan yang harus diharap," jelas Riswinandi.

Menurut dia, saat ini ada 137 perusahaan asuransi konvensional di Indonesia. Sebanyak 63 asuransi berbasis syariah, 167 pialang asuransi. Walau pun jumlahnya cukup banyak, di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, total aset asuransi tumbuh 7,8% menjadi Rp677,9 triliun.

Selain membidik generasi milenial melalui teknologi, beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah mempermudah aksesibilitas. Karena Indonesia adalah negara kepulauan, perlu dipikirkan bagaimana agar daerah mudah mengakses asuransi. 

Perlu ada upaya agresif, karena angka inklusi asuransi kita yang masih rendah. Selanjutnya bagaimana memberi kepercayaan terkait klaim yang oleh masyarakat masih diragukan. Ini harus diyakinkan kepada masyarakat dan paham betul apa yang dia beli," timpal dia. 

Selama Kegiatan Insurance Day berlangsung, telah dilaksanakan kegiatan literasi asuransi di 18 kota, dan mendapat pangakuan dari Musium Rekor Indonesia (MURI). 

Pengakuan itu sebagai kegiatan "Literasi Asuransi Kepada Mahasiswa di Kota Terbanyak" dengan jumlah peserta literasi tercatat sebanyak 6.065.

Insurance Day 2018 mengusung tema "Mari Berasuransi". 

Tema tersebut membawa pesan untuk bersama-sama mengajak masyarakat Indonesia agar lebih mengenal asuransi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan literasi asuransi yang konsisten dan berkelanjutan.

sumber: sindonews

0 komentar:

Posting Komentar