Kamis, 19 April 2018

Hadapi Pasar Asean, Asuransi Umum Harus Miliki Kemampuan Menetapkan Tarif


Perusahaan asuransi kerugian dinilai perlu meningkatkan kemampuan dalam menentukan tarif premi dengan tepat agar dapat bersaing dalam era pasar terbuka pada 2020.

Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re Frans Y. Sahusilawane menjelaskan saat ini industri asuransi umum masih mengandalkan batas tarif premi yang ditetapkan oleh regulator. Batas tarif itu ditetapkan melalui data perkembangan industri yang dihimpun regulator dan juga oleh Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN) sejak 1993.

Namun, dia menilai pada 2020, ketika Masyarakat Ekonomi Asean akan diberlakukan untuk pasar asuransi, tidak aka nada lagi patokan tariff di pasar, sebab pelaku dari luar negeri dapat menyerap pasar di dalam negeri.

“Ketika itu, asuransi harus punya kemampuan atau wisdom menentukan pricing. Kalau tidak [asuransi] out,” ungkapnya dikutip Bisnis.com, Kamis (19/4/2018).

Oleh karena itu, Frans mengatakan BPPDAN, yang berada di bawah Indonesia Re, akan terus mendorong kesadaran perusahaan asuransi sehingga mampu mempersiapkan diri. Kemampuan dalam menentukan tarif itu, jelasnya, hanya bisa dicapai bila asuransi memiliki data komprehensif mengenai perkembangan industri.

Data itu, jelasnya, lebih lanjut harus dapat diterjemahkan oleh asuransi untuk melihat kecenderungan pasar dan kemudian menentukan rencana kerja.

“2020 nanti kita mesti terbuka sehingga bukan lagi bersaing antar sesame asuransi dalam negeri, tetapi dengan pelaku luar. Bila tidak mampu, asuransi out, dengan begitu reasuransi juga out.”

Frans mengingatkan bila tidak berbenah, nantinya pelaku asuransi dalam negeri hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri saat memasuki era pasar terbuka.

Saat ini, jelasnya, BPPDAN terus mengelola data dan memberikan laporannya kepada industri secara berkala. Ke depan, setiap perusahaan asuransi diharapkan dapat mengembangkan data secara mandiri.

“Itu lah kenapa kami mendorong pengembangan kapabilitas dalam memanfaatkan data base untuk kepentingan nasional.”

sumber: bisnis 


0 komentar:

Posting Komentar